indoposnews.co.id – Couchbase, Inc. (BASE), mengungkap temuan menarik dunia teknologi digital. Tim pengembang menghadapi tantangan tidak ringan di tengah persaingan teknologi cloud, dan untuk eksekusi dalam inisiatif transformasi digital.
Survei global terhadap 650 pengambil keputusan TI senior menemukan, tim pengembangan berada di bawah tekanan, dan kurang didukung. Temuan itu, mengungkap 88 persen responden menyadari tantangan dihadapi tim pengembangan, dengan masalah utama termasuk tenggat waktu, dan persyaratan fleksibel sulit dipenuhi (42 persen).
Baca juga: Makin Dominan, Axiata Investments Borong 921,5 Juta Saham Link Net
Tim pengembangan diminta melakukan terlalu banyak dalam waktu terlalu singkat (40 persen); atau tidak memiliki keterampilan (24 persen), atau teknologi (23 persen) dibutuhkan. ”Organisasi atau perusahaan perlu memahami ketika tim pengembangan melakukan transformasi digital, apa yang sebenarnya dilakukan menempatkan pengembang di depan, dan di tengah,” tutur Ravi Mayuram, Chief Technology Officer Couchbase.
”Bisnis modern bergantung pada kelincahan pengembang, dan pengembangan lebih dari sebelumnya. Tim pengembangan tidak membantu bisnis, tim pengembangan membawa ke perbatasan baru melalui transformasi digital. Itu sebabnya tim pengembangan perlu diberi sumber daya tepat: baik itu infrastruktur berbasis cloud, perkakas ramah CI/CD, dan pelatihan tepat. Itu akan memastikan kesuksesan di masa transformasi, dan pertumbuhan sebuah produk,” imbuhnya.
Baca juga: Salim Group Masuk, Saham Bumi Resources Tancap Gas
Penelitian Couchbase menemukan terlepas dari kontribusi tim pengembangan luas terhadap transformasi digital, dan inisiatif inovasi, kurangnya sumber daya, dan komunikasi dengan leaders TI masih membuat Tim pengembangan frustrasi. Itu mencegah bisnis memanfaatkan potensi tim pengembangan sebaik-baiknya, dan bergerak dengan kecepatan lebih besar.
Temuan tambahan meliputi 86 persen responden melaporkan hambatan dalam mendukung tim pengembangan: Masalah utama yang dilaporkan perusahaan-perusahaan itu, termasuk kesulitan memindahkan tim pengembangan dengan cepat untuk mengerjakan proyek baru bila diperlukan sebesar 32 persen, sedang hambatan lain memastikan tim pengembangan selalu memiliki teknologi tepat 31 persen, masih dengan prosentase sama yaitu 31 persen hambatan mengidentifikasi, dan memecahkan masalah dihadapi tim perusahaan. Selain itu, 40 persen responden tidak tahu pasti apakah tim pengembangan tertinggal atau lebih cepat dari jadwal, dan 27 persen merasa sulit mengikuti kemajuan tim pengembangan untuk memastikan memenuhi tujuan.
Baca juga: Simak! Ini Jadwal Right Issue Bank MNC 10,48 Miliar Lembar
Pertumbuhan tim pengembangan telah berhenti, sementara investasi digital meningkat: Meski perusahaan berencana meningkatkan pengeluaran transformasi digital 46 persen pada 2022, tim pengembang hanya tumbuh rata-rata tiga persen tahun lalu. Untuk menjembatani kesenjangan, perusahaan perlu berinvestasi dalam mengembangkan tim sambil membuat tim lebih efisien. Itu dapat menjelaskan mengapa 32 persen pemimpin TI secara khusus berinvestasi dalam teknologi baru yang membuat pekerjaan pengembang lebih mudah.
Ada peluang untuk lebih memberdayakan tim pengembang: 30 persen responden mengatakan pandemi telah mengajari cara memberdayakan tim pengembangan. Namun, 24 persen merasa sulit mengukur apakah tim pengembangan terlibat, dan antusias dengan pekerjaan. Tantangan saat ini memahami bagaimana membuat pengembang bersemangat tentang pekerjaan, dan menunjukkan hasil terbaik. Misalnya, memberi teknologi sesuai keinginan, dan memungkinkan untuk membangun dengan kecepatan seperti yang inginkan.
Baca juga: Pailit! MA Pertegas Going Concern Entitas Cowell Development
Tanpa dukungan tepat, tim pengembangan tidak dapat mendorong transformasi digital secepat mungkin seperti kebutuhan bisnis. 34 persen responden mengatakan tekanan dari pengembang untuk mendukung pengembangan, dan inovasi gesit adalah pendorong untuk proyek transformasi digital, menunjukkan dampak langsung terhadap pengembang pada kecepatan organisasi dapat bergerak. Namun, 19 persen mengatakan ketidakmampuan tim pengembang memenuhi tujuan telah mencegah organisasi mengejar proyek transformasi digital baru dalam 12 bulan terakhir.
Para pemimpin, dan pengembang TI memiliki tujuan sama. Yaitu membangun aplikasi hebat. Dengan meningkatkan transparansi, memberi dukungan, dan teknologi tepat, tim pengembangan dapat bekerja sama untuk membuat kemajuan berarti dalam inisiatif transformasi digital. (abg)