Indoposonline.net – Pandemi covid-19 menjadi inspirasi Opick untuk melahirkan karya. Sebuah mini album berjudul “Wahai Pemilik Jiwa” menjadi sebuah renungan akan kondisi umat manusia yang selalu membutuhkan pertolongan Allah. ”Latar belakang lagu ini adalah setiap orang itu punya salah, dosa atau khilaf. Jadi kita menyadari diri kita yang kurang, yang begitu bodoh dan banyak sekali dosanya. Di sini betapa orang membutuhkan ampunan Allah,” ujar Opick saat jumpa pers secara virtual, kamis (8/4).
Lagu tersebut dilahirkan bersama tim Tombo Ati. Tim yang selalu setia menemani Opick dalam berkarya ditengah pasang surut melahirkan karya yang bisa dinikmati umat manusia.”Prosesnya ada temen-teman, ada galuh, ada Thomas, ada Ai, ada Nindy, ada gito (Tombo ati.red). Kita proses dan kita workshop sama-sama. Mereka teman saya. Mereka sangat sabar menemani saya,” katanya.
Ada enam lagu disuguhkan Opick dalam mini album terbarunya itu. Enam lagu tersebut diantaranya Indahnya Ramadhan, Jangan Tangisi, Tanpa Mu, Allahu Ya Karim, Sang Cahaya Kehidupan, Wahai Pemilik Jiwa.
Baca juga : 17 Tahun Konsisten dengan Lagu Religi dan Laris, Ternyata ini Strategi Opick
Enam lagu indah yang digarap Opick ini seperti biasa memiliki syair yang menunjukkan beragam ekspresi spiritual yang mendalam. Lagu “Indahnya Ramadhan” misalnya, menguarkan nuansa kegembiraan dalam menyambut dan menjalankan indahnya bulan suci. “Ramadan bisa kita jadikan momen untuk memupus kebencian, rasa amarah dan apapun yang mengganjal di hati,” papar Opick.
Dikemas dengan musik medium beat, tembang ini terpilih menjadi lagu tema program acara Ramadan di layar SCTV, tahun 2021. Ini bukan kali pertama lagu Opick tampil sebagai themesong selama bulan suci di stasiun televisi.
Dalam perjalanan berkarir sebagai seniman musik religi, Opick mengakui menulis syair menjadi pengalaman spiritual yang subyektif baginya. Namun energi kebaikan dari rangkaian kata-kata yang ditorehkan sebagai lirik lagu, bisa dinikmati siapapun secara universal. Apalagi jika menyangkut hubungan seorang hamba dengan Sang Khalik. “Selama setahun ini kita Kita harus kembali kepada Allah. Makin dekat dengan Sang semua menghadapi pandemi. Pencipta,” katanya. (kar)