indoposnews.co.id – Brawijaya Hospital Antasari meluncurkan Pusat Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu. layanan tersebut untuk membantu para wanita memecahkan masalah kesehatan terkait menstruasi.
“Layanan ini berangkat dari pasien-pasien yang datang dan mengeluhkan masalah menstruasinya. Kemudian sudah ada beberapa kasus yang datang dalam kondisi yang sudah terlambat. Oleh sebab itu kita punya keinginan yang cukup kuat, bagaimana caranya kita bisa memberikan layanan kepada mereka yang membutuhkan sehingga mereka tahu dan tidak terlambat,” ujar Dr. UF Bagazi, Sp.OG selaku Direktur Utama Brawijaya Hospital Antasari saat dijumpai di Jakarta Selatan, Jumat.
Setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda. Sebagian di antaranya mengalami haid yang selalu tepat waktu, sementara beberapa wanita lainnya memperoleh haid yang tidak teratur. Haid tidak teratur sendiri ada banyak macamnya. Haid bisa datang terlambat atau terlalu cepat, berlangsung terlalu lama atau terlalu singkat. Perdarahan saat haid juga bisa lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya, dan keluhan juga yang cukup tinggi angka nya adalah nyeri hebat yang berat dirasa oleh pasien setiap siklus haid nya per bulan.
“Semua yang berhubungan dengan gangguan haid yang mungkin dikeluhkan dari remaja sampai usia menopause, kami berusaha secara komprehensif bisa menangani itu,” sambungnya.
Baca juga: Cetak Pemimpin Masa Depan, Simak Ini Langkah Sampoerna University
Menurut data global, angka kejadian dari gangguan haid pada wanita usia subur di Indonesia berada di angka 1:10 pasien. Tingginya angka tersebut menjadikan Brawijaya Hospital Antasari fokus dalam membentuk layanan gangguan haid terpadu ini.
Layanan ini meliputi layanan yang komprehensif dalam serangkaian pemeriksaan, diagnostik, hingga terapi dalam penanganan seluruh keluhan gangguan haid yang timbul. Seluruh keluhan yang dialami oleh wanita dapat ditangani oleh tim ginekologi di tempat ini.
Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu sendiri mengusung konsep one step service yang mengedepankan ketepatan diagnosis dini hingga penanganan yang bersifat advance dan komprehensif.
Direktur Operasional Brawijaya Healthcare Group Rima Fatmasari, Ssi, Apt, MARS menyampaikan dengan adanya layanan ini, diharapkan dapat meningkatkan layanan terkait gangguan haid untuk wanita hingga anak. Selain itu, dia juga berharap dengan adanya layanan ini, masyarakat semakin teredukasi dan tidak abai dengan gangguan haid.
“Dengan adanya layanan ini, diharapkan dapat meningkatkan quality offline dari wanita Indonesia akibat gangguan haid. Semoga bisa tersosialisasikan dengan baik. Layanan ini juga diharapkan dapat memecahkan masalah dari kesehatan wanita dan anak yang berkembang di masyarakat,” tutup Rima. (ash)