Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,08 persen. Indeks menguat 4,77 poin menjadi 6.069,94. Volume perdagangan 23.808 miliar saham dengan nilai transaksi Rp11,669 trilliun. Market Cap tercatat senilai Rp7.206,83 triliun.
Sebanyak 200 saham naik, 294 saham turun, sektor pendorong indeks teknologi surplus 10,49 poin, barana konsumen non primer naik 5,61 poin, dan infrastruktur menguat 5,11 poin.
Baca Juga: Juni, Mirae Asset Sekuritas Ramal IHSG Betah Mengorbit Level 6.000
Lompatan Indeks terjadi kala indeks regional Asia bergerak mixed. Pemicunya, data neraca perdagangan China hari ini tidak sesuai ekspektasi pelaku pasar.
Data ekspor China Mei tumbuh 27,9 persen. Lebih rendah dari capaian April dengan besaran 32,3 persen. Sekaligus di bawah ekspektasi pasar 32,1 persen. Kemudian nilai impor meningkat menjadi 51,5 persen dari sebelumnya 43,1 persen, juga di bawah ekspektasi 51,5 persen.
Baca Juga: Garuda Indonesia Turbulensi, Chairul Tanjung Tekor Rp11,2 Triliun
Itu membuat neraca perdagangan China surplus senilai USD45,54 miliar atau lebih rendah dari perkiraan. Namun, masih menunjukkan pertumbuhan positif. Penambahan lapangan pekerjaan Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen positif. ”Itu membuat indeks dapat ditutup di zona positif,” tegas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Sebelumnya, AS mencatat penambahan tenaga kerja Mei 559 ribu atau meningkat dibanding April. Namun, masih memberikan gambaran akan ruang bank sentral AS untuk tetap menjaga Fed Fund Rate di level 0,25 persen.
Baca Juga: Sehatkan Keuangan, Garuda Indonesia Percepat Pengembalian Armada Sewaan
Sepanjang perdagangan hari ini, investor asing tercatat melakukan jual bersih senilai Rp190 miliar dengan net buy Rp124,1 miliar. Pemodal asing memborong saham Telkom (TLKM) Rp204,7 miliar, Astra (ASII) Rp39,3 miliar, bank Central Asia (BBCA) Rp12 miliar, dan Bank Jago (ARTO) Rp111 miliar.
Saham masuk jajaran top gainers antara lain DCI Indonesia (DCII) surplus 20 persen menjadi Rp28.500. Indointernet (EDGE) melesat 19,86 persen ke Rp16.750. Unggul Indah Cahaya (UNIC) menanjak 8,61 persen ke posisi Rp9.775, Graha Layar Prima (BLTZ) melangit 17,76 persen ke level Rp3.780, dan Indah Prakasa Sentosa (INPS) naik 22,27 persen menjadi Rp2.690.
Baca Juga: Kinerja Buruk, Laba Bersih Island Concepts Indonesia hanya Rp2,16 Miliar
Saham-saham masuk jajaran top loser antara lain United Tractors anjlok 2,34 persen menjadi Rp22.975, Inti Bangun Sejahtera (IBST) melorot 6,34 persen ke Rp7.750, Jembo Cable Company (JECC) merosot 6,77 persen ke posisi 7.225, M Cash Integrasi (MCAS) turun 4,58 persen ke level 7.300, dan Indo Tambangraya Megah melepuh 2,48 persen menjadi Rp13.750. (abg)