indoposnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (7/1) diperkirakan bergerak menguat terbatas. Itu menyusul bursa Asia telah mengorbit zona hijau.
”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.600, dan resisten 6.680,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas, Jumat (7/1).
Baca juga: Graha Layar Prima Perpanjang Jatuh Tempo Kredit Rp41 Miliar
Secara teknikal, IHSG kemarin ditutup di bawah MA 5. Indikator stochastic sedang berhimpitan, dan muncul pola hammer bisa memberi sinyal bullish. Beberapa saham berpotensi menguat yaitu LPCK, AALI, TRIM, BBYB, MARI, SCMA, TMPO, ADRO, ASII, dan PTPP.
IHSG pada perdagangan kemarin terkoreksi 0,13 persen menjadi 6.653,35. Pelemahan IHSG didorong sentimen dari Amerika Serikat (AS). Di mana, The Fed mengisyaratkan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan karena inflasi naik terus menerus.
Baca juga: Jual 6 Juta Saham Dharma Polimetal, Pengendali Ini Kemas Duit Miliaran Rupiah
Pelemahan bursa didorong sektor konsumer cyclical minus 1,91 persen, sektor technology tekor 1,08 persen, dan sektor properti anjlok 0,92 persen. Para investor bule membukukan net buy di pasar regular Rp645,22 miliar, dengan saham-saham paling banyak diburu BUKA,SMGR, dan PGAS.
Bursa saham AS, ditutup kompak melemah dengan penurunan paling dalam yaitu Dow Jones turun 0,47 persen. Namun, penurunan itu, lebih tipis dari penutupan hari sebelumnya karena keputusan The Fed, dan lonjakan Covid-19. Kali ini, pasar AS akan dibayangi rilis unemployment rate DEC dengan konsensus market mengalami penurunan.
Baca juga: Kerek Penjualan, Hari Ini Krakatau Steel Kapalkan 27 Ribu Ton Baja ke Pakistan
Sementara itu, bursa Asia kompak dibuka ceria. Indeks Nikkei 225 menguat 1,03 persen, dan Kospi Korea Selatan naik 1,27 persen. Para investor khususnya di Jepang merespons negatif rilis data ekonomi Japan Household Spending secara tahunan turun 1,3 persen pada November 2021 tekor 1,3 persen. (abg)