indoposnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan koreksi meski terbatas. Peningkatan harga-harga komoditas berlanjut akan mendongkrak sektor energi, dan sektor tambang. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.430, dan resisten 6.760,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (5/7).
Setelah mengalami pelemahan Jumat, 1 Juli 2022 lalu, indeks terjun menembus support 6.859. Penurunan berlanjut pada pergerakan kemarin, bahkan lebih rendah dari suport selanjutnya 6.732. Support selanjutnya level 6.597, atau sekitar 6.600, harga tersebut terendah yang terjadi pada Mei tahun lalu.
Baca juga: Dukung Program Satu Juta Rumah, DPR Restui Right Issue BTN
Namun, perlu diketahui indikator stochastic telah membentuk golden cross kemarin. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain SKRN, MD Pictures (FILM), Media Nusantara Citra (MNCN), Widodo Makmur Unggas (WMUU), Adaro Minerals (ADMR), IPPE, NANO, dan Avia Avian (AVIA).
Kemarin Indeks melemah 2,28 persen menjadi 6.639,17. Sektor pendorong koreksi IHSG yaitu teknologi minus 3,75 persen, transportasi tekor 3,61 persen, dan keuangan terkuras 2,86 persen. Investor asing membukukan net sell Rp1,11 triliun, dengan saham-saham paling banyak dijual BBRI, BBCA, dan MDKA.
Baca juga: Wow! Astra International Akuisisi Bank Jasa Jakarta Rp3,87 Triliun
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat Jumat pekan lalu. Pagi ini, bursa Asia diperdagangkan di zona hijau. Nikkei menguat 1,2 persen, dan Kospi surplus 1,6 persen. Lonjakan bursa Jepang disebabkan peningkatan aktivitas jasa cukup drastis. (abg)