indoposnews.co.id – Garuda Indonesia (GIAA) menunda pembayaran jumlah pembagian berkala senilai USD500 juta atau Rp7,2 triliun. Trust certificate Garuda Indonesia Global sukuk limited (Sukuk) itu, jatuh tempo Desember 2021.
Penundaan pembayaran kupon sukuk itu, dilakukan dengan pertimbangan cermat, dan saksama. Bardasar pertimbangan kelangsungan usaha Garuda Indonesia di tengah pandemi Covid-19, berdampak terhadap industri penerbangan yang tidak kunjung pulih.
Baca juga: Solusi Tunas Kantongi Fasilitas Kredit Rp5,25 Triliun, Protelindo Pasang Badan
Penundaan pembayaran kupon sukuk periode tahun berjalan 2021, menjadi langkah terbaik yang data ditempuh Garuda Indonesia. Itu penting untuk memastikan kelangsungan usaha ke depan terjaga dengan baik. Terutama untuk memastikan komitmen dalam menuntaskan usaha melalui fokus akselerasi restrukturisasi. ”Restrukturisasi tengah berjalan dengan baik,” tutur Prasetio, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda Indonesia, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/12).
Seiring proses restrukturisasi yang tengah berjalan, Garuda juga akan terus melanjutkan diskusi intensif dengan para stakeholders untuk memperoleh kesepakatan terbaik dalam menuntaskan kewajiban usaha. ”Kami sangat berterima kasih, dan menghargai setiap dukungan kepada Garuda dalam usaha bangkit dari keterpurukan saat ini,” harap Prasetio.
Baca juga: Mudahkan Nasabah Bayar Iuran Hunian, Bank BTN Sodorkan Aplikasi Cerdas
Pada prinsipnya, keputusan tetap melakukan penundaan pembayaran kupon atas jumlah pembagian berkala kepada pemegang sukuk, bagian dari komitmen perseroan untuk memenuhi kewajiban kepada para pemegang sukuk dengan memperhatikan kelangsungan usaha di tengah badai pandemi Covid-19. (abg)