Indoposonline.NET – PT Catur Sentosa Adiprana (CSAP) kuartal pertama 2021 membukukan lonjakan laba bersih Rp64 miliar. Melangit 195 persen dibanding periode sama 2020 yakni Rp22 miliar. Capaian positif itu, ditopang pertumbuhan pendapatan konsolidasi Rp3,5 triliun. Melesat 13 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp3,1 triliun.
Segmen distribusi bahan bangunan, kimia dan, FMCG membukukan pendapatan Rp2,3 triliun. Menanjak 16,6 persen dibanding periode sama 2020 yakni Rp1,91 triliun. Segmen itu, berkontribusi 64 persen atas pendapatan konsolidasi Catur Sentosa.
Baca Juga: CGV Mencatat Peningkatan Penjualan
Segmen ritel modern bahan bangunan, home improvement & home furnishing bersumber dari jejaring ritel modern Mitra10 dan Atria membukukan pendapatan Rp1,3 triliun. Tumbuh 6,4 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp1,2 triliun. Segmen itu, berkontribusi 36 persen terhadap pendapatan konsolidasi perseroan.
”Segmen modern retail memiliki ruang luas untuk tumbuh lebih besar melihat jumlah penduduk Indonesia dan coverage area sangat luas, dan memberikan potensi kontribusi margin keuntungan lebih besar ketimbang segmen distribusi,” tutur Idrus Widjajakusuma, Corporate Secretary Catur Sentosa Adiprana, di Jakarta, Kamis (3/6).
Baca Juga: Kredit Mobil BCA Tembus Rp5 triliun Sebulan
Beban pokok penjualan tercatat Rp2,77 triliun, naik 12,16 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp2,47 triliun. Laba bruto tercatat Rp579,72 miliar, tumbuh 16,34 persen dibanding capaian tahun lalu Rp498,14 miliar.
Beban lain-lain tercatat Rp2,82 miliar, turun 65 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp8,18 miliar. Pendapatan lain-lain tumbuh 21,38 persen menjadi Rp36,39 miliar dari periode sama tahun lalu Rp29,83 miliar. Laba sebelum pajak tercatat Rp91,72 miliar, menanjak 222,83 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp28,41 miliar.
Baca Juga: Menkeu Targetkan Konsumsi Rumah Tangga 2022 capai 5,3 Persen
Tahun ini, perseroan akan melanjutkan strategi ekspansi agresif segmen ritel Mitra10, Atria, dan fokus pada private/house brand. Itu penting meningkatkan profitabilitas, kontribusi private brand karena dapat meningkatkan profit margin lebih baik. Karena itu, perusahaan mematok pembukaan empat superstore baru Mitra10 dan merelokasi 1 Mitra10 di Kalimalang, Bekasi. Adapun kota menjadi target ekspansi Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel), Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Tegal, dan Semarang Jawa Tengah (Jateng).
Mengenai pengembangan jaringan Mitra10, perseroan mematok untuk memiliki 50 gerai pada 2022-23. Pengujung tahun ini, Mitra10 akan memiliki 42 jaringan toko seluruh Indonesia. Selanjutnya, 8 toko baru akan dirampungkan pada tahun-tahun berikutnya sempat tertunda karena pandemi. Guna mendukung rencana itu, perseroan tahun ini menyiapkan belanja modal alias capital Expenditure (Capex) Rp500 miliar. Di mana, 80 persen dari Capex untuk membiayai ekspansi ritel modern Mitra10 dan Atria.
Baca Juga: Wilmar Cahaya Obral Dividen Rp59,5 Miliar, Cek Tanggal Mainnya
Selain itu, perseroan menarget pertumbuhan konsolidasi kurang lebih 10 persen. Segmen distribusi ditarget tumbuh 6 persen, segmen retail diproyeksi tumbuh 15 persen. Manajemen optimistis tingginya kebutuhan rumah tinggal dan renovasi tetap mendorong pertumbuhan pendapatan perseroan. (abg)