indoposnews.co.id – Global Digital Niaga (BELI) per 30 September 2024 merugi Rp1,87 triliun. Susut 28,62 persen dari episode sama tahun lalu tekor Rp2,62 triliun. So, rugi per saham dasar bengkak menjadi Rp15 dari periode sebelumnya Rp22.
Pendapatan bersih Rp12,13 triliun, surplus 5,84 persen dari posisi sama tahun lalu Rp11,46 triliun. Beban pokok pendapatan USD9,79 triliun, bengkak tipis dari edisi sama tahun lalu USD9,72 triliun. Laba kotor terkumpul Rp2,33 triliun, mengalami lompatan dari fase sama tahun lalu Rp1,73 triliun.
Baca juga: Tumbuh Tipis, Emiten Prajogo Pangestu Raih Laba USD86 Juta
Beban penjualan Rp1,44 triliun, berkurang dari Rp1,63 triliun. Beban umum dan administrasi Rp2,71 triliun, susut dari Rp2,72 triliun. Pendapatan lainnya Rp114,53 miliar, melonjak dari Rp89,46 miliar. Beban lainnya Rp35,4 miliar, turun dari Rp41,12 miliar. Rugi usaha Rp1,74 triliun, mengalami reduksi dari Rp2,58 triliun.
Pendapatan keuangan Rp29,53 miliar, susut dari Rp36,96 miliar. Biaya keuangan Rp192,22 miliar, bengkak dari Rp90,96 miliar. Bagian laba bersih dari entitas asosiasi Rp228 juta turun dari Rp799 juta. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp1,79 triliun, turun dari Rp2,63 triliun.
Total ekuitas tercatat Rp6,97 triliun, merosot dari akhir 2023 senilai Rp7,84 triliun. Akumulasi defisit Rp25,36 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp23,49 triliun. Jumlah liabilitas Rp8,38 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp4,99 triliun. Total aset Rp15,36 triliun, melonjak dari akhir tahun sebelumnya Rp12,84 triliun. (abg)