• Redaksi
Kamis, Juni 12, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Khusnul Nusakambangan 

abu by abu
2 November 2022 05:27 - Updated on 3 November 2022 11:46
Khusnul Nusakambangan

Khusnul Chotimah bersama Dahlan Iskan. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – MUNGKIN baru Khusnul Chotimah korban parah bom teror menemui para terorisnya: Amrozi, Muklas, Ali Imron. Khusnul berangkat ke Nusakambangan. Ke Lamongan. Ke Jakarta. Dari Sidoarjo Khusnul ke Cilacap. Naik sepeda motor. Bonek asli. Itu November 2008. Enam tahun setelah bom Bali. Lalu menyeberang laut ke pulau penjara itu. ”Ongkos penyeberangan, waktu itu, baru Rp10 ribu,” ujar Khusnul.

Secara fisik, Khusnul sudah kuat. Luka bakar 60 persen akibat bom Bali sudah tinggal bekasnya. Lebih kuat lagi tekadnyi untuk ”balas dendam” kepada para teroris. Operasi berkali-kali atas wajah, badan, dan kakinyi relatif berhasil. Skar bekas operasi itu kian samar. Tapi sumber penghidupannyi yang masih belum jelas.

Saat ke Nusakambangan itu mereka berbekal uang Rp150 ribu: untuk bensin, makan, dan penyeberangan. Kalau malam mereka tidur di masjid. Khusnul sempat kecewa. Tiba di penjara Nusakambangan Khusnul ditolak petugas. Napi hukuman mati tidak boleh ditemui siapa pun. Khusnul lantas menceritakan susah payahnyi perjalanan naik sepeda motor ke Nusakambangan. Dia juga menceritakan maksudnyi untuk hanya bisa melihat Muklas dan Amrozi.

Baca Juga

Songsong BTN Jakim 2025, BTN Sodorkan Kejutan Ini

Produsen Dudukan Toilet Bagi Dividen Rp247 Miliar, Berminat?

Mayora Bakal Isi Rekening Investor Rp1,22 Triliun

Tower Bersama Tabur Dividen Jumbo, Ini Jadwalnya

Baca juga: Khusnul Bomiyah

Akhirnya diizinkan. Sendirian. Suami Khusnul diminta menunggu di luar. Muklas pun didatangkan ke ruang kunjungan. Dipisahkan dengan jeruji baja. Saat itulah Khusnul menumpahkan kejengkelannyi. Juga menceritakan penderitaannyi. Termasuk kesulitan ekonominyi. Ternyata reaksi Muklas di luar dugaan Khusnul. “Ia justru menyalah-nyalahkan saya,” ujar Khusnul.

“Apa yang ia ucapkan,” tanya saya. “Saya justru disalahkan kenapa malam itu berada di tempat orang kafir,” ujar Khusnul. “Muklas juga memaki-maki saya mengapa saya tidak pakai jilbab. Justru saya disuruh bertaubat,” tambahnyi. “Bagaimana dengan sikap Amrozi?” tanya saya. “Sama saja. Biar pun sejak TK, SD, SMP, sampai SMA saya ini di sekolah Muhammadiyah, tetap saja saya dikafirkan,” kata Khusnul.

Khusnul pun menceritakan pertemuan dengan teroris itu kepada suami. Sang suami emosi. Ia mengajak Khusnul ke Lamongan. Ia berniat membunuh siapa pun keluarga Amrozi yang bisa ditemui di Paciran, Lamongan. Maka di lain kesempatan sang suami mengajak Khusnul berangkat ke Lamongan. Khusnul setuju. Khusnul mendukung yang direncanakan suami: membunuh siapa pun keluarga Amrozi. “Biar merasakan penderitaan itu seperti apa,” ujarnya.

Baca juga: Fracking Sunak

“Akan dibunuh dengan cara apa?” tanya saya. “Dengan bensin. Kami akan membeli bensin. Disiramkan ke rumah salah satu keluarga. Kami bakar,” jawab Khusnul. Mereka pun naik sepeda motor ke Lamongan. Tiba di Gresik mereka berhenti makan. Saat itulah Khusnul merasakan ada panggilan nurani: kalau suaminyi membunuh pasti keduanya akan masuk penjara. “Saya berpikir kasihan anak-anak saya. Siapa yang memelihara,” ujar Khusnul. 

Apalagi dia tahu sang suami sangat sayang pada putra keduanya. Suara hati itu dia sampaikan ke suami. Sang suami bisa menerima. Terutama setelah ingat anak nomor dua mereka. Waktu itu sang anak kedua sudah kuliah di Untag Surabaya. Ambil jurusan sastra Inggris. Tapi harus berhenti kuliah. Tidak ada biaya untuk melanjutkan. Drop out. Anak itu mencoba mencari pekerjaan. Melamar ke mana-mana. Tidak ada panggilan wawancara.

Suatu hari sang anak minta kepada ibunya: tolong kenalkan dengan jaringan teroris. “Untuk apa?” tanya sang ibu. “Saya mau ikut mereka. Jadi teroris lebih enak,” ujar sang anak. Rupanya sang anak mendengar teroris itu, kalau ditangkap, mendapat santunan yang baik. Asal mau bertobat. Sang ibu tentu miris mendengar permintaan sang anak. Dia sendiri  korban teroris. Dan anaknyi ingin jadi teroris. 

Baca juga: Bawang Yawuyoko

Lebih menderita lagi sang ayah. Belum lama ia mau membunuh keluarga teroris. Kini anak kesayangannya justru ingin jadi teroris. Khusnul mendengar ada teroris yang insyaf. Karena itu ia tidak dihukum mati. Ali Imron. Ia dihukum seumur hidup.  Khusnul bertekad menemui Ali Imron. Ia lagi ditahan di Polda Metro Jaya, Jakarta. Khusnul ingin anaknya bertemu Ali Imron. Agar diberi nasihat. Agar jangan jadi teroris.

Maka suami-istri ini ke Surabaya dulu. Sang anak diajak. Mereka ke Pasar Keputran. Dari pasar itu selalu ada truk ke Jakarta. Membawa sayur dan bahan makanan. Khusnul, suami dan anak kedua pun cari nunutan truk ke Jakarta. Sambil jaga barang. Khusnul masih tetap tomboi. Kini dia sudah punya anak ketiga. Masih bayi. Itulah anak yang lahir setelah jadi korban bom Bali. Juga laki-laki. Kepada Ali Imron, Khusnul bercerita banyak tentang penderitaannyi, nasib anaknyi, dan segala macam kesulitan setelah bom Bali. Ali mau memberi nasihat yang diinginkan. Mereka pun pamitan.

Saat pamit itulah Ali Imron memberi sangu Khusnul. Khusnul kaget. Nilainya Rp 1,5 juta. “Kok Ali Imron banyak uang ya?” tanya saya. “Saya juga heran, di penjara kok punya banyak uang,” ujar Khusnul. Mereka pun pulang ke Surabaya. Tidak naik truk lagi. Mereka punya uang untuk naik kereta. Uang habis. Juga tidak cukup untuk membayar uang kuliah Sang anak. Pekerjaan juga tidak kunjung didapat. Sang anak sudah hampir dua tahun tidak bisa kuliah. Sang ayah belum menemukan sumber penghasilan untuk menyekolahkan anaknya. 

Baca juga: Saham Sedekah

Suatu sore rumah kontrakan Khusnul di Sidoarjo digerebek polisi. Sang suami tidak di rumah. Khusnul tidak tahu ke mana suami pergi. Yang jelas, tadi masih salat  Jumat. Pulang dari masjid ia pamit pergi. Rumah Khusnul digeledah. Di lemari ditemukan uang Rp 15 juta. “Uang apa ini?” tanya polisi seperti ditirukan Khusnul pada saya. “Itu uang suami. Baru kemarin didapat. Itu untuk bayar uang kuliah anak kedua kami,” jawab Khusnul.

Penggeledahan diteruskan ke bagian bawah lemari. Ditemukanlah serbuk putih. Beberapa kilogram. Polisi menyitanya. Bagaimana dengan uang Rp 15 juta itu? ”Kalau uang itu disita, anak saya tidak bisa kuliah,” ujar Khusnul pada polisi. Uang itu pun dikembalikan ke Khusnul. Pesan polisi: agar dipakai bayar kuliah anaknyi. Khusnul tahu suaminyi tersangkut perkara narkoba. 

Sang suami sudah bercerita dua hari sebelumnya. Yakni ketika mendapat uang Rp 15 juta itu. Itulah untuk pertama kalinya sang suami pulang membawa uang banyak. Harapannya: anak kesayangannya bisa kuliah lagi. Malam harinya Pak RT datang ke rumah Khusnul. Pak RT memberitahukan berita duka: Sang suami tewas ditembak polisi. (Dahlan Iskan)

Tags: AmroziBom BalidiswayKhusnul ChotimahLanjutanNusa KambanganTeror Bom

Berita Terkait

Songsong BTN Jakim 2025, BTN Sodorkan Kejutan Ini
Ekonomi

Songsong BTN Jakim 2025, BTN Sodorkan Kejutan Ini

2025/06/12
Produsen Dudukan Toilet Bagi Dividen Rp247 Miliar, Berminat?
Ekonomi

Produsen Dudukan Toilet Bagi Dividen Rp247 Miliar, Berminat?

2025/06/11
Mayora Bakal Isi Rekening Investor Rp1,22 Triliun
Ekonomi

Mayora Bakal Isi Rekening Investor Rp1,22 Triliun

2025/06/11
Tower Bersama Tabur Dividen Jumbo, Ini Jadwalnya
Ekonomi

Tower Bersama Tabur Dividen Jumbo, Ini Jadwalnya

2025/06/11
Mitratel Obral Dividen Rp2,1 Triliun, Intip Lengkapnya
Ekonomi

Mitratel Obral Dividen Rp2,1 Triliun, Intip Lengkapnya

2025/06/11
Destinasi Baru, Ini Penampakan Benteng Pendem Ambarawa
Headline News

Destinasi Baru, Ini Penampakan Benteng Pendem Ambarawa

2025/06/11

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Zebra

Maksimalkan Digitalisasi Logistik, Penjualan Zebra Nusantara Melangit 30.830 Persen

19 Oktober 2021 19:37
Manajemen BEI

Ini Pemicu BEI Sesuaikan Waktu Perdagangan EBUS, PPA, dan PLTE

3 Juli 2021 07:37
Arsip Foto - Polisi mengamankan sejumlah pemuda yang ingin tawuran di kawasan Jakarta Barat, Minggu (6/3/2022). ANTARA

Tewaskan Warga Jatipulo, Lima Pelaku Tawuran Diamankan Polsek Palmerah

17 Maret 2022 00:25
Ace Hardware

Perdana, Ace Hardware Akan Operasikan Gerai Pertama di Surabaya

18 Januari 2022 17:27
Mason Mount (kiri) dan Timo Werner sama-sama mencetak dua gol saat Chelsea mengalahkan Southampton di Liga Inggris pada 9 April 2022. ANTARA/REUTERS/PETER NICHOLLS

Chelsea Taklukan Southampton 6-0

9 April 2022 23:12 - Updated on 10 April 2022 01:06
blibli

Blibli dan Intiland Hadirkan Kemudahan Layanan Fasilitas Bisnis dan Olahraga di Surabaya

22 Februari 2022 18:00
Semen Indonesia

Pengurus Teras Borong 3.900 Saham Semen Indonesia Rp7.250 per Lembar

26 Juni 2022 09:27
Nyungsep 88 Persen, Laba Petrosea Tersisa USD1,32 Juta 

Nyungsep 88 Persen, Laba Petrosea Tersisa USD1,32 Juta 

10 September 2024 07:27
Emiten Boy Thohir Telan Biaya USD1,2 Juta, Ini Hasil Eksplorasinya

Emiten Boy Thohir Telan Biaya USD1,2 Juta, Ini Hasil Eksplorasinya

14 Juli 2024 09:27
Kencana Energi

Resmi, Kencana Energi Kantongi COD PLTM Ma’dong 25 Maret 2022

31 Maret 2022 08:00

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu