Di dalam acara yang sama, Kunardy Lie, Corporate Banking Director Bank DBS Indonesia menjelaskan, Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa setiap institusi saat ini harus memberikan kontribusinya terhadap agenda keberlanjutan. Demikian juga dengan Bank DBS; Sustainability Outcomes merupakan salah satu prioritas kami dalam menjalankan bisnis perbankan.
“Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan (purpose-driven bank), kami berupaya untuk membantu nasabah mengintegrasikan praktik bisnis berkelanjutan dalam seluruh strategi bisnis mereka. Oleh karena itu, Group Bank DBS ingin mempercepat agenda keberlanjutan kami dalam menjalankan praktik bisnis bertanggung jawab (responsible banking) dengan meningkatkan target pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) menjadi SGD50 miliar hingga 2024,” katanya.
Tidak hanya aktif menyuarakan berbagai isu sosial dan lingkungan, Bank DBS Indonesia juga melakukan peranannya (walk the talk) dengan memikirkan aspek lingkungan dan sosial yang dapat dihasilkan dari bisnis yang dijalankan.
Baca juga : Momen Kebangsaan, OJK Kawal Pertumbuhan Ekonomi
Hal tersebut diakomodir dalam pilar responsible business practice yang fokus pada implementasi keberlanjutan yang dilakukan Bank DBS Indonesia. Beberapa diantaranya adalah inisiasi di area perkantoran Bank DBS Indonesia yang berlokasi di DBS Bank Tower dan Capital Place seperti bekerja sama dengan Waste4Change sebagai salah satu mitra wirausaha sosial Bank DBS Indonesia untuk mengelola sampah, dan melakukan pemadaman lampu selama jam makan siang. Selain inisiasi di area perkantoran pusat, Bank DBS Indonesia juga memasang panel surya di beberapa cabang antara lain Cabang DBS Pekanbaru dan Bandung serta beberapa inisiasi lainnya.
Bank DBS Indonesia juga turut mendukung para wirausaha sosial yang menangani isu-isu lingkungan dan sosial di masyarakat, seperti Gandeng Tangan dan MYCL yang merupakan penerima DBS Foundation Social Enterprise (SE) Grant yang menjadi salah satu pembicara dalam acara Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2021: Financing Sustainability (26/8) bersama Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia yang membahas keuangan berkelanjutan bersama para pakar ekonomi lainnya. (*/ash)