indoposnews.co.id – PT Bumi Resources (BUMI) tiga bulan pertama 2022 mencatat pendapatan USD349,87 juta. Tumbuh 82,93 persen dari periode sama tahun lalu USD191,25 juta. Beban pokok pendapatan naik 79,21 persen menjadi USD294,29 juta dari periode sama tahun lalu USD164,21 juta.
Laba kotor terakumulasi USD55,58 juta, naik 105,5 persen dari periode sama tahun lalu USD27,03 juta. Beban usaha melesat 75,15 persen menjadi USD25,57 juta dari periode sama tahun lalu USD14,6 juta. Laba usaha naik 141,3 persen menjadi USD30 juta dari edisi sama tahun lalu USD12,43 juta.
Baca juga: Proses Stock Split, Harum Energy divestasi 69,97 Persen Saham Anak Usaha
Laba bersih USD43,25 juta, melambung 470 persen dari periode sama tahun lalu dengan tabulasi rugi USD11,67 juta. Total ekuitas USD755,13 juta, melesat dari Desember 2021 sebesar USD646,44 juta. Liabilitas turun menjadi USD3,41 miliar dari Desember 2021 senilai USD3,57 miliar. Aset turun menjadi USD4,16 miliar dari Desember 2021 sebesar USD4,22 miliar.
Manajemen Bumi Resources mengakui ada penurunan produksi pada kuartal I-2022. Hujan deras dan efek La Nina berimbas pada penurunan 16 persen menjadi 16,3 metrik ton (MT) dari periode sama tahun lalu dengan 19,3 MT. ”Harga jual rata-rata naik 59 persen menjadi USD84,5 per ton dari periode sama tahun lalu USD 53,1 per ton membuat penjualan menanjak signifikan,” tutur Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resource, Dileep Srivastava.
Baca juga: Ikuti! Ini Jadwal Right Issue Perintis Triniti Rp133 Miliar
Lonjakan itu, selaras pemulihan harga batu bara global, dan tren bullish saat ini dipicu ketidak-seimbangan pasokan. Itu membawa harga batu bara ke level tertinggi 10 tahun terakhir. Perseroan memastikan yang terbaik untuk menjaga produksi mendekati normal seiring pandemi Covid-19 menuju endemi. ”Kami berharap dapat meningkatkan kinerja secara signifikan kendati masih ada beragam tantangan global dan domestik mempengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia,” harapnya. (abg)