• Redaksi
Senin, Juni 9, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Khusnul Bomiyah

abu by abu
1 November 2022 05:27
Disway

Korban bom Bali Khusnul Chotimah. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – DUA hari berturut-turut saya datang ke warung. Bersama jenderal polisi bintang tiga Boy Rafli Amar. Beliau pernah jadi kadiv Humas Mabes Polri, dan kapolda Papua. Kini jadi kepala BNPT –Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Di warung itu saya bertemu banyak orang. Salah seorang di antaranya Khusnul Chotimah. Saya berbincang hampir 1,5 jam dengan wanita yang kini berusia 52 tahun itu. Rasanya tidak ada wanita yang mendapat musibah lebih berat dari dia. Tapi juga tidak ada yang punya jiwa lebih kuat dari dia. Saya ajak dia naik panggung. Minggu lalu. Di Warung NKRI di Kafe Hedon, Ngagel, Surabaya. Ada Dialog Kebangsaan di situ.

Tuhan tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan seseorang untuk menanggungnya. Tapi hanya Khusnul Chotimah yang mampu menerima penderitaan seberat ini. Dia tidak hanya jadi korban bom Bali. Sampai wajah, dan tubuhnyi luka bakar lebih dari 60 persen.

Baca Juga

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional

Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 

Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar

Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar

Baca juga: Fracking Sunak

Dia harus menjalani face off tiga tahap. Badannyi. Kakinyi. Dan wajahnyi. Harus direkonstruksi ulang. Harus pula menjalani lebih 30 kali operasi. Dia lahir di Sidoarjo, Jatim. Dari TK, SD, SMP, sampai SMA sekolah di  Muhammadiyah Sidoarjo. Yang di pusat kota itu. Alumnus Muhammadiyah ini jadi korban bom yang diledakkan oleh orang yang mengaku berjuang untuk Islam.

Ayah Khusnul seorang ustad. Sang ayah sudah melarang anak wanitanya itu bekerja di Bali. Tapi Khusnul tidak tahu harus bekerja apa di Sidoarjo. Diam-diam dia gadaikan sepeda pancalnyi. Dia ke Bali. Dia bikin usaha sablon di sana. Nyali Khusnul memang tinggi. Dia pesilat andal Tapak Suci. Levelnyi ban hitam. Ayahnyi sendiri yang menggembleng. Sang ayah juga seorang pendekar silat. Kesibukan utama sang ayah jadi penceramah agama di tingkat lokal. Wajahnya brewok. Jenggotnya panjang.

Khusnul juga seorang Bonek militan –Bonita, waktu SMA. Dia gemar nonton Persebaya ke Surabaya. Saat bekerja di perusahaan sablon di Bali itu Khusnul dapat tawaran ke Taiwan. Jadi TKI. Kontraknyi tiga tahun. Tapi hanya dia jalani empat bulan. Pekerjaan di sana tidak sesuai dengan yang dijanjikan: mengurus satu orang tua. Ternyata harus mengurus tiga rumah sekaligus.

Baca juga: Bawang Yawuyoko

Khusnul pun pulang paksa. Kembali ke Bali. Semua itu keterangan versi Khusnul. Sekembali dari Taiwan dia bekerja di sebuah hotel kecil. Di bagian penerima tamu. Lalu kawin dengan pemuda asal Sidoarjo yang dia kenal di Bali. Sang suami punya usaha sablon. Mereka pun dikaruniai dua anak. Laki-laki semua.

Malam itu di rumahnyi kedatangan tamu. Suami istri. Teman baik. Mereka asal Banyuwangi. Ketika sesama suami ngobrol, Khusnul mengajak istri tamu untuk membeli nasi. Tidak jauh. Jalan kaki saja. Mereka menyusuri gang menuju jalan raya. Jaraknya hanya sekitar 300 meter.

Di muara gang itu, biasanya ada penjual nasi Jinggo. Di kaki lima. Di pinggir jalan raya. Di depan kafe ternama. Jinggo itu dijaja di atas keranjang yang ditaruh di boncengan kereta angin. Itulah nasi bungkus khas Bali yang terkenal. Jalan raya itu ramai sekali. Dua cafe di dekat Jinggo sudah mulai penuh pengunjung. Sudah pukul 21.00 lebih. Banyak pengunjung bule di situ. 

Baca juga: Saham Sedekah

Jalan raya macet. Lalu-lintas tertahan oleh sebuah mobil berhenti di tengah jalan, persis di depan penjual Jinggo. Khusnul pun mendekat ke sepeda nasi Jinggo. Dia memesan enam bungkus. “Tunggu sebentar ya, saya mau bantu dorong mobil mogok itu dulu,” ujar penjual nasi. Khusnul melihat beberapa orang juga menuju mobil mogok itu. Mereka akan mendorongnya rame-rame. 

Tapi Khusnul melihat sopir mobil itu baru saja turun. Lalu bergegas naik di boncengan sebuah sepeda motor. Kabur. Saat mereka mulai mendorong mobil itulah, mobil meledak. Dahsyat. Khusnul terpental jatuh. Terkapar. Penuh luka, dan darah. Wajahnyi menghitam. Pun tubuhnyi. Seperti terbakar. Bisa dibayangkan bagaimana nasib mereka yang mendorong mobil.

Setelah siuman, Khusnul melihat semuanya gelap. Ia terduduk di situ. Di trotoar. Tidak bisa jalan. Dia lihat ada bule mendekat ke arahnyi. Dia sepak kaki bule itu dengan kaki kanan yang masih bisa digerakkan. Yang kiri terluka berat. “Help me,” katanyi pada bule itu. Si bule, kata Khusnul, menyalakan korek api. Ia pun bisa melihat Khusnul. Seperti orang terbakar. Ia angkat Khusnul. Ia panggul menuju simpang empat.

Baca juga: Kongres Dawet

“Saya ingat bule itu mencegat mobil agar membawa saya ke rumah sakit,” ujar Khusnul. “Saya lihat bule itu menyerahkan dompet ke orang yang ada di mobil. Saya pun dibawa ke RS Sanglah,” ujar Khusnul. Sampai di situ Khusnul masih mengira yang meledak barusan adalah trafo listrik. Memang dia hafal ada trafo besar di depan kafe yang ramai itu.

Ternyata Sanglah sudah penuh korban bom. Bukan hanya yang dari Kuta tapi juga yang meledak di Jimbaran. Mobil pun balik arah. Menuju kota Denpasar. Ke RS TNI-AD. Sesama suami yang di rumah bingung. Istri mereka tidak segera pulang. Mereka pun merasa: jangan-jangan terkena ledakan barusan menggema. Yang suaranya terdengar keras pun dari rumah kontrakannya.

Maka sang suami menuju rumah sakit Sanglah. Bersama tamunya. Semalam suntuk mereka meneliti semua korban yang dibawa ke situ. Mereka tidak bisa menemukan istri masing-masing. Tidak ada nama Khusnul Chotimah. Keesokan harinya sang suami ke rumah sakit TNI-AD. Juga tidak ada nama istrinya. Ia teliti satu persatu nama yang dirawat di situ. Dari atas ke bawah. Dari bawah ke atas. Yang ada hanya nama Nurul Fatimah.

Baca juga: Karakter Kepercayaan

Ada perasaan tertentu ketika membaca nama itu: jangan-jangan itu istrinya. Salah tulis. Ia pun minta izin menengok Nurul Fatimah. Tidak mudah menengok korban terorisme. Bisa dicurigai sebagai jaringan teror yang akan menghilangkan saksi. Akhirnya diizinkan. Nurul Fatimah itulah Khusnul Chotimah.

Di Sidoarjo, Sang ayah melihat berita di TV. Perasaannya juga merasa: Anaknya jadi korban. Nomor HP sang putri tidak bisa dihubungi. Lenyap bersama ledakan. Sang menantu belum bisa memberikan kepastian. Masih mencari dan mencari. Sang ayah pun langsung berangkat ke Bali. Naik bus. Sampai di terminal penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, ia dihadang petugas. Justru ia dicurigai. Ia merasa itu gara-gara jenggotnya yang panjang. Maka ia balik kucing. Ke Jember. Salah satu anaknya tinggal di Jember.

Di rumah anaknya itulah sang ayah mencukur jenggotnya. Klimis. Lalu balik ke Banyuwangi. Di terminal penyeberangan tidak ada lagi masalah. Ia bisa naik fery tiba di Gilimanuk. Lalu ke Denpasar. Khusnul sendiri hanya dua hari di RS TNI-AD. Lukanyi tidak mungkin ditangani di situ. Harus dipindah ke Sanglah. Pun di Sanglah. Tidak bisa mengatasi. Maka Khusnul diterbangkan ke Perth, Australia. 

Baca juga: Semen Drum

Dengan pesawat militer Australia. Dia diterbangkan bersama dua korban bom lainnya. Belum lama terbang di udara salah satu korban meninggal dunia. Maka pesawat pun didaratkan  darurat di Darwin. Setelah jenazah diturunkan pesawat terbang lagi ke Perth. Khusnul dan temannyi asal Banyuwangi, Yayuk, lanjut ke Perth. Tiga bulan Khusnul di rumah sakit Perth. Berbagai operasi dilakukan. Tapi tidak bisa sempurna. 

Masih harus menjalani serangkaian operasi lagi kelak. Maka sekian bulan kemudian Khusnul diterbangkan lagi ke Perth. Berbagai operasi dilakukan lagi. Tiga bulan lagi. Belum juga bisa sempurna. Tahun depannya Khusnul dibalikkan ke Perth lagi. Juga tiga bulan lagi. Jadilah Khusnul seperti wujudnyi yang sekarang. Wajahnyi bisa mirip Khusnul lagi. Memang masih terlihat berbagai bekas operasi tapi wajah Khusnul wajah yang sehat.

Yang tidak sehat adalah ekonominnyi. Pulang dari Perth, Khusnul pindah ke Sidoarjo. Suaminyi sudah pindah lebih dulu. Di Sidoarjo tidak ada pekerjaan. Ia jadi tukang batu, kalau lagi ada yang memerlukan tenaganya. Dua anak harus sekolah. Di Sanglah, Khusnul sempat didatangi relawan asing. Namanyi: April. Warga Swiss. Hanya itu yang dia tahu. Ups… Satu lagi. April itu warga Swiss tapi Tionghoa.

Baca juga: Pembaca Disway : Entahlan

April inilah yang memperjuangkan Khusnul ke Australia. Atas biaya relawan. April pula yang memberi bantuan uang setiap bulan. Tidak banyak tapi bisa untuk tambahan hidup: Rp 250 ribu. Waktu pun berputar tahun. Nasib buruknyi setelah bom Bali membuat Khusnul ingin bertemu Mukhlas dan Amrozi –dua tokoh utama di balik bom Bali. Mukhlas adalah orang yang dia lihat turun dari mobil untuk membonceng sepeda motor menjauhi lokasi kejadian.

Kepada Mukhlas dan Amrozi Khusnul ingin menunjukkan betapa susah hidupnyi akibat perbuatan mereka. Juga betapa rusak badannyi terkena bom itu. Khusnul tahu, dari pemberitaan, bahwa mereka sudah dijatuhi hukuman mati. Tapi hukuman itu belum dijalankan. Keduanya masih mendekam di penjara Nusakambangan, dekat Cilacap. Maka Khusnul merencanakan pergi ke Nusakambangan. Ia akan naik bus dari Sidoarjo. Khusnul sudah tetapkan tanggal keberangkatannyi ke sana. Sudah pula dia susun apa saja yang akan dia katakan pada mereka. Dia berani. Dia pesilat Tapak Suci. (Dahlan Iskan)

Tags: BNPTBom BaliBoy Rafly Amardahlan iskandiswayKhusnul Chotimahterorisme

Berita Terkait

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional
Ekonomi

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional

2025/06/05
Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 
Ekonomi

Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 

2025/06/02
Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar
Ekonomi

Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar

2025/06/02
Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar
Ekonomi

Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar

2025/06/02
Cair 19 Juni, Bisi Tebar Dividen Rp84 Miliar
Ekonomi

Cair 19 Juni, Bisi Tebar Dividen Rp84 Miliar

2025/06/02
Bidik Industri Fesyen, BTN IFW 2025 Sukses Besar  
Ekonomi

Bidik Industri Fesyen, BTN IFW 2025 Sukses Besar  

2025/06/02

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Samudra cinta

Andrian Bertemu Penyidik, Berikut Sinopsis Samudra Cinta, Selasa 30 Maret 2021

30 Maret 2021 17:50
Happy Asmara

Putus Asmara, Happy Asmara ‘Blak-blakan’ di Semangat Senin Indosiar

14 Juni 2021 16:50
Susut 17 Persen, Rugi Supra Boga Sisa Rp13 Miliar

Susut 17 Persen, Rugi Supra Boga Sisa Rp13 Miliar

2 Mei 2024 11:27
Alam Sutera

Bosan Tekor, Alam Sutera Catat Laba Bersih Rp145,69 Miliar

5 April 2022 07:45 - Updated on 6 April 2022 00:16
Salah seorang penumpang maskapai penerbangan Citilink berinisial DW melakukan perjalanan tujuan Jakarta - Ternate, Maluku Utara (Malut), disinyalemen memalsukan dokumen hasil tes usap "Polymerase Chain Reaction" (PCR) agar bisa berangkat ke Ternate.

Nekat ke Maluku, Penumpang ini Palsukan Dokumen

18 Juli 2021 19:25
Pameran New York Auto Show

New York Auto Show Batal

5 Agustus 2021 16:13
Logo Bitcoin terlihat di mesin ATM uang kripto di sebuah toko di Union City, New Jersey, AS, Mei 2021.

Departemen Kehakiman AS Ungkap Pencurian Mata Uang Kripto

9 Februari 2022 06:39
Gagal Bayar Obligasi Rp941,75 Miliar, Waskita Karya Berdalih Begini

Tanpa Saksi, Bukaka Lanjutkan Gugat PKPU Waskita Karya 

6 Oktober 2023 18:27
PSSI

Pengendali Kembali Lepas 25,21 Juta Saham Pelita Samudera, Ikuti Detailnya 

30 November 2021 12:27
dahlan iskan

Harga Pagar Baja

20 Mei 2021 07:20 - Updated on 21 Mei 2021 09:24

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu