indoposnews.co.id – Adi Sarana Armada (ASSA) per Juni 2024 menyedot belanja modal Rp577,6 miliar. Alokasi itu sekitar 38 persen dari total capital expenditure sepanjang 2024 senilai Rp1,5 triliun. Belanja modal itu, menggelinding untuk sejumlah pos.
Belanja modal itu, digunakan untuk menambah armada unit bisnis logistik, guna meningkatkan daya jangkau jaringan. Perseroan telah bersiap untuk menjadi pemain logistik terbesar, dan paling terintegrasi Indonesia dengan terus melengkapi ekosistem bisnis logistik sehingga dapat memenuhi kebutuhan banyak pelanggan.
Adi Sarana melihat, bisnis logistik nasional memiliki prospek cerah, dan akan terus berkembang pesat. Itu dilandasi fakta makin melonjak kebutuhan pergerakan manusia, barang, dan ada akses transportasi antar-daerah/kota juga telah berkembang makin baik dan mudah. “Perpindahan barang atau kebutuhan dapat dilakukan dalam kurun waktu makin cepat. Kami melihat industri logistik tidak akan redup, justru akan makin memiliki peluang cerah ke depan untuk menjadi solusi paling terintegrasi, dan membantu banyak perusahaan dalam pengiriman barang paling efisien,” tutur Prodjo Sunarjanto, Direktur Utama Adi Sarana.
Baca juga: Transaksi Tuntas, Dima Investindo Kuasai Kurniamitra Duta
Pembangunan ekosistem logistik juga telah dilakukan dengan investasi pada pemain food supply chain. Dengan jaringan luas seluruh Indonesia, CargoShare mampu melayani berbagai kebutuhan logistik para konsumen seluruh penjuru negeri. Selain tu, ekspansi ke arah green logistics, dan sertifikasi halal logistics juga makin memperkuat posisi Adi Sarana sebagai pemain logistik terus berkembang di Indonesia.
Pada Januari-Juni 2024, Adi Sarana telah membukukan pendapatan Rp2,4 triliun. Di mana, unit usaha logistik telah berkontribusi 6 persen terhadap total pendapatan. Di sisi lain, bisnis rental masih berkontribusi paling besar yakni 39 persen, disusul express melalui Anteraja 31 persen, penjualan kendaraan bekas, dan lelang 23 persen, dan 1 persen untuk bisnis lainnya.
“Kami optimis, semua sektor usaha digeluti Adi Sarana akan terus bertumbuh. Oleh karena itu, tahun ini Adi Sarana menargetkan pendapatan meningkat 5-10 persen, sementara laba bersih meningkat double digit,” harap Prodjo.
Adi Sarana berhasil mencatatkan laba bersih Rp128,4 miliar, meningkat hampir 2 kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya. Lonjakan laba bersih itu, merupakan buah dari disiplin pengelolaan biaya ketat sehingga meningkatkan efisiensi kerja, dan pertumbuhan dari seluruh 3 pilar bisnis utama.
Adi Sarana bergerak di ekosistem mobilitas orang dan barang paling terintegrasi melalui 3 pilar bisnis utama. Yaitu sewa kendaraan korporasi, logistik value chain, dan ekosistem kendaraan bekas. Semester kedua, perseroan menargetkan peningkatan laba bersih double digit. Target itu, selaras dengan kinerja Semester I-2024 mencatat kenaikan signifikan. (abg)