indoposnews.co.id – Indofood Makmur (INDF) per 30 Juni 2024 meraup laba bersih Rp3,85 triliun. Melorot 30 persen dari episode sama tahun lalu terakumulasi Rp5,56 triliun. Oleh sebab itu, laba per saham dasar merosot ke level Rp439 dari sebelumnya Rp634.
Penjualan bersih Rp57,29 triliun, surplus tipis 2,15 persen dari edisi sama tahun lalu Rp56,08 triliun. Beban pokok penjualan Rp37,49 triliun, berkurang dari akhir tahun lalu Rp38,78 triliun. Laba kotor terkumpul senilai Rp19,80 triliun, melejit 14 persen dari edisi sama tahun lalu Rp17,30 miliar.
Baca juga: Menanjak 52 Persen, PTPP Meraup Laba Rp147 Miliar
Beban penjualan dan distribusi Rp5,94 triliun, bengkak dari Rp5,51 triliun. Beban umum dan administrasi Rp2,84 triliun, bengkak dari Rp2,51 triliun. Laba dari nilai wajar aset biologis Rp91,39 miliar, melonjak dari minus Rp44,60 miliar. Penghasilan operasi lain Rp863,96 miliar, tumbuh dari Rp509,82 miliar.
Laba usaha Rp11,75 triliun, menanjak 32 persen dari Rp8,85 triliun. Penghasilan keuangan Rp1,08 triliun, susut dari Rp2,57 triliun. Beban keuangan Rp5,16 triliun, bengkak dari Rp1,64 triliun. Pajak final atas penghasilan bunga Rp143,21 miliar, bengkak dari Rp75,05 miliar.
Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp51,29 miliar, bengkak dari laba Rp24,95 miliar. Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp7,48 triliun, susut dari Rp9,73 triliun. Beban pajak penghasilan Rp1,63 triliun, susut dari Rp2,26 triliun. Laba periode berjalan Rp5,84 triliun, naik tipis dari Rp7,47 triliun.
Baca juga: Rugi Bengkak, Widodo Ungkas Terbelit Liabilitas Rp1,51 Triliun
Total ekuitas Rp102,92 triliun, naik dari akhir tahun lalu Rp100,46 triliun. Jumlah liabilitas Rp98,26 triliun, bengkak dari akhir 2023 senilai Rp86,12 triliun. Total aset terakumulasi sebesar Rp201,18 triliun, melonjak dari akhir tahun lalu Rp186,58 triliun.
”Indofood mencatat kinerja positif secara konsisten pada paruh Pertama 2024. Namun, kami tetap optimistis dengan waspada di tengah berbagai ketidakpastian global, tetap menjaga posisi neraca yang kuat, dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” tutur Anthoni Salim, Direktur Utama, dan CEO Indofood. (abg)