indoposnews.co.id – Debut perdana PT Hillcon (HILL) di lintasan pasar modal indonesia berjalan mulus. Saham perdana perseroan mendapat respons positif investor. Itu terefleksi dari lonjakan 5,6 persen menjadi Rp1.320 per lembar.
Penguatan 70 poin sepanjang sesi I perdagangan pagi itu, menandakan saham perseroan sangat dinanti pasar. Saham Hillcon beredar di level terendah Rp1.270, tertinggi Rp1.380, dan rata-rata berayun di posisi Rp1.325 per eksemplar.
Baca juga: IPO, Lini Imaji Siap Berebut Potensi Pasar Asia USD511 Miliar
Sepanjang perdagangan ses Awal itu, saham Hillcon ditransaksikan sebanyak 534.019 lot senilai Rp70,78 miliar. Dengan skema harga tersebut, Hillcon mengantongi nilai kapitalisasi pasar sejumlah Rp3,89 triliun.
Ya, pagi tadi secara resmi Hillcon mencatat saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Melepas 442.300.000 lembar dengan harga Rp1.250 per helai, Hillcon meraup dana IPO senilai Rp552,87 miliar. Pengeluaran saham sebanyak itu, setara 15 persen dari modal ditempatkan, dan disetor penuh perseroan.
Baca juga: Terkelupas 0,57 Persen, IHSG Bercokol di Posisi 6.856
IPO Hillcon telah berhasil menarik minat berbagai investor baik asing maupun domestik. Efeknya, penawaran saham perdana mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed 5 kali dengan total pemegang saham lebih dari 9 ribu investor. Itu mengindikasikan antusiasme, dan optimisme investor pasar modal Indonesia terhadap masa depan perseroan.
Selanjutnya, dana hasil IPO untuk mendukung perkembangan bisnis entitas anak usaha yaitu PT Hillconjaya Sakti. Dengan rincian 55 persen untuk modal kerja berkenaan dengan biaya produksi penambangan, termasuk di antaranya biaya bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat. Lalu, sisa 45 persen untuk belanja modal terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional Hillconjaya berupa alat berat (main Fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.
Baca juga: Momen Lebaran, Matahari Department Kebut Pembukaan Lima Gerai
Berdiri pada 1995, Hillcon memulai usaha sebagai penyedia layanan konstruksi sipil sebelum kemudian melebarkan sayap ke bidang jasa pertambangan batu bara pada 2008, dan kemudian jasa pertambangan nikel pada 2013. Saat ini, Hillcon telah menyelesaikan sekitar 200 proyek seluruh Indonesia, baik bidang konstruksi sipil maupun jasa pertambangan.
Pertambangan, salah satu pilar perekonomian Indonesia, dan bagian inti kebijakan industri Pemerintah. Kebijakan dalam negeri selama dekade terakhir telah fokus pada peningkatan nilai tambah untuk komoditas mineral, dan menghasilkan pengembangan infrastruktur lokal untuk memproses ore yang diekstraksi, sehingga meningkatkan permintaan ore dalam negeri, dengan menghentikan ekspor ke pasar luar negeri.
Baca juga: Cari Dukungan Modal, Chandra Asri Terbitkan Obligasi Rp1,25 Triliun
Sebagai produsen nikel terbesar dunia, Indonesia diprediksi memproduksi sekitar 1,2 juta ton nikel pada 2022 atau setara 37,5 persen dari total produksi global. Indonesia juga produsen stainless steel terbesar kedua dunia setelah China. Soal cadangan nikel terbukti, Indonesia memiliki pangsa 22 persen atau setara 21 juta ton nikel metal, dan diprediksi menjadi penyumbang terbesar pasokan bijih nikel, dan nikel jadi dunia dengan perkiraan pangsa pasar 38 persen pada 2024.
Industri nikel merupakan salah satu sektor tumbuh pesat di Indonesia. Saat ini, produk nikel mengalami permintaan sangat tinggi, terutama dalam bentuk feronikel, dan nickel pig iron (NPI). Indonesia juga mengekspor Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) kemudian diolah lebih lanjut menjadi nickel sulphate, bahan utama pembuatan baterai mobil listrik alias electric vehicle (EV).
Baca juga: Gacor! Jualan Popok Bayi, Perusahaan Ini Untung Rp313,45 Miliar
Pada perkembangannya, sektor nikel Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksi untuk memproduksi baterai EV dalam negeri sehingga dapat memberi peningkatan permintaan nikel domestik Indonesia. ”Dengan dukungan lebih dari 9 ribu investor, kami berkomitmen mempertahankan kepercayaan dengan terus meningkatkan kinerja. Kami optimistis Hillcon menjadi perusahaan jasa pertambangan nikel terdepan, dan berkontribusi dalam pengembangan industri nikel di Indonesia,” tegas Hersan Qiu, Direktur Utama Hillcon. (abg)