indoposnews.co.id – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) meneken Memorandum of Cooperation (MoC) dengan China Chengxin International Credit Rating Co., Ltd. (CCXI), dan Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta. Seremoni tanda tangan dengan dua institusi terkemuka asal Tiongkok itu, berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Aksi tersebut menjadi momen penting dalam upaya memperkuat kolaborasi strategis antara pelaku industri keuangan Indonesia, dan Tiongkok. CCXI merupakan lembaga pemeringkat kredit terbesar, dan paling berpengaruh pasar domestik Tiongkok, dengan reputasi tinggi dalam analisis risiko, dan kredit. Sementara itu, Bank of China, bank BUMN komersial Tiongkok dengan cakupan global terluas, dan tingkat globalisasi tertinggi.
Di Indonesia, bank ini beroperasi melalui Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta, yang menyediakan layanan keuangan menyeluruh untuk mendukung perdagangan, dan investasi bilateral antara kedua negara. Kesepakatan kerja sama didasari kesamaan pandang tiga institusi terhadap kerja sama strategis antara Indonesia, dan Tiongkok.
Baca juga: Swasta Agresif, Pefindo Catat Mandat Obligasi Korporasi Rp62,37 Triliun
Ketiga lembaga itu, melihat hubungan strategis antara Tiongkok dan Indonesia telah menghadirkan iklim kondusif bagi entitas-entitas bisnis kedua negara. Sebagai pemimpin pasar sektor pemeringkatan masing-masing negara, Pefindo dan CCXI melihat peluang untuk membangun kolaborasi strategis yang dapat mendukung pengembangan pasar modal kedua negara.
Keikutsertaan Bank of China (Hong Kong) Cabang Jakarta dalam kemitraan itu, makin memperkuat potensi pertumbuhan bersama, dan dukungan terhadap pasar keuangan kedua negara. Tiga institusi itu, sepakat untuk bersama-sama menyelenggarakan penelitian di pasar modal Tiongkok-Indonesia. Mencakup investasi, pembiayaan lintas negara, dan pemeringkatan kredit.
Kolaborasi itu, untuk mendukung bagi kegiatan bisnis lintas negara, kegiatan pembiayaan, dan investasi perusahaan Tiongkok, dan Indonesia. Secara bersama-sama, ketiga institusi akan menyelenggarakan konferensi, seminar, dan acara lain dengan fokus pada riset ekonomi makro Tiongkok-Indonesia, tinjauan sektor, pembiayaan hijau, pembangunan berkelanjutan, dan lain-lain.
Baca juga: Melejit 48 Persen, Pefindo Catat Obligasi Korporasi Rp90,9 Triliun
Acara-acara tersebut akan berfungsi sebagai wadah komunikasi antara para pakar industri, pemangku kepentingan, dan pemodal. Menyadari pentingnya pengembangan keuangan berkelanjutan, ketiga institusi juga menjajaki peluang kerja sama potensial pasar pembiayaan hijau Tiongkok-Indonesia. Kolaborasi mengenai instrumen keuangan hijau, kerangka kerja ESG, dan praktik terbaik dalam keuangan berkelanjutan akan dilakukan bersama dengan perusahaan afiliasi CCXI.
Yaitu CCX Green Finance (CCXGF) berbasis Beijing, dan CCXGF International Hong Kong. Merespons kerja sama strategis itu, Pefindo optimistis terhadap kerja sama tersebut. Pefindo berinisiatif menjalin kesepakatan kerja sama dengan CCXI, dan Bank of China untuk mengambil kesempatan bisnis di tengah hubungan sangat startegis antara Tiongkok, dan Indonesia. “Perkembangan ekonomi, perdagangan, kerja sama investasi, dan pembiayaan antara Tiongkok dan Indonesia terus berkembang dan meluas. Kami melihat kolaborasi tersebut juga memberi peluang bagi pengembangan bisnis Pefindo,” tutur Irmawati Amran, Direktur Utama Pefindo.
Penandatanganan MoC itu, menegaskan komitmen ketiga institusi untuk memperkuat infrastruktur keuangan, dan mendukung pertumbuhan investasi berkelanjutan di kawasan. Kolaborasi itu, juga diharap mampu menjadi jembatan yang mempererat konektivitas ekonomi antara pelaku pasar Indonesia, dan Tiongkok.
Baca juga: Respons Ketidakpastian Global, Ini Tindakan Pefindo & S&P Ratings
Pihak CCXI mengatakan kemitraan strategis bilateral, pengembangan ekonomi, perdagangan, kerja sama investasi, dan pembiayaan antara China dan Indonesia terus diperdalam dan diperluas, dengan prospek pembangunan luas, dan potensi luar biasa. Nota Kesepahaman itu, menandai tonggak penting dalam memperkuat konektivitas keuangan antara China dan Indonesia.
CCXI, bersama Bank of China dan Pefindo, akan menyelenggarakan seminar bersama fokus pada topik-topik seperti prospek ekonomi makro China, dan Indonesia, evaluasi industri, keuangan hijau, dan pembangunan berkelanjutan, menyediakan platform bagi komunikasi investor.
Seiring percepatan ekspansi perusahaan China ke pasar Indonesia, kerja sama ini untuk membantu mencapai pembiayaan lokal lebih efektif, mendukung bagi operasional bisnis lintas batas, pembiayaan, kegiatan investasi perusahaan China dan Indonesia, dan mendorong pertumbuhan bisnis RMB lintas batas pasar Indonesia,” tegas Yue Zhigang, CEO of CCXI.
Baca juga: Sudahi 2024, Pefindo Catat Penerbitan Surat Utang Korporasi Rp149,7 Triliun
Sementara itu, Deputy Country Manager Bank of China (Hong Kong) cabang Jakarta, Chen Hao menyatakan di Indonesia, Bank of China telah mendirikan Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta, sepenuhnya memanfaatkan jangkauan global, dan layanan terintegrasi untuk membangun jembatan keuangan, secara aktif mendukung proyek-proyek kunci dalam Belt and Road Initiative, dan secara bertahap mendorong internasionalisasi RMB.
Berbasis pada MoC tersebut, Bank of China akan memanfaatkan jaringan global, dan keunggulan kliring RMB untuk memberikan dukungan efisien bagi pembiayaan lintas batas. Melalui kolaborasi dengan CCXI dan Pefindo, Bank of China berupaya menyediakan layanan keuangan komprehensif untuk pengembangan perdagangan, dan investasi bilateral China-Indonesia.
”Memastikan akses lancar ke saluran pendanaan beragam seperti pembiayaan perdagangan, dan obligasi hijau. Dengan begitu, sehingga berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia, dan visi integrasi ekonomi ASEAN,” ungkap Chen Hao. (abg)