Indoposonline.net – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) mendorong kemenparekraf mengoptimalkan literasi ekonnomi kreatif. Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kawendra Lukistian dalam diskusi virtual ECT expo 2021 yang diselenggarakan oleh MES.
Pria yang juga seorang musisi dan pencipta lagu itu menegaskan, sebagai pelaku ekonomi kita harus bangga dengan perkembangan ekonomi kreatif di tanah air, tapi sekaligus harus sedih, masih banyak para pelaku ekraf yang tidak sadar berada di lingkup ekonomi kreatif. ”Artinya literasi ekonomi kreatif Indonesia masih terbatas sekali dan harus dioptimalkan” sambung Ketua Umum Gekrafs yang juga magister seni dari Institut Seni dan Budaya Indonesia (Isbi) tersebut.
Baca juga : Lindungi Hak Cipta Lagu dan Musik, Gekrafs : Bukan Hanya yang Terkenal Saja
Hadir juga dalam diskusi virtual yang di hadiri banyak pelaku ekraf tersebut Menparekaf-RI Sandiaga Uno, Deputi Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Hilmam, Ketua Dewan Penggerak Gekrafs Rezza Artha, Wakil Ketua Umum II Gekrafs Tika Ramlan, Ketua Bidang Kerjasama, Media & Pemasaran Gekrafs Temi Sumarlin serta Ketua Bidang Pengembangan Potensi Ekraf Gekrafs Cakra Yudi Putera yang juga Tim Staff Khusus Presiden Indonesia.
“Saya berharap kedepannya Kemenparekraf/Baparekraf tidak hanya sekedar menyiapkan program yang sifatnya bisa dioptimalkan dalam bentuk kegiatan pelaku ekraf dan infrastruktur ekraf saja, melainkan perlu menyiapkan juga landasan berpikir secara maksimal untuk para pelaku ekraf dengan pengoptimalan Literasi ekonomi kreatif tersebut” ungkap Kawendra.
Kawendra pun meyakini bahwa literasi ekraf adalah kunci keberhasilan sektor ekonomi kreatif Indonesia. “Karena dengan optimalnya Literasi ekonomi kreatif, maka para pelakunya semakin semangat, semakin percaya diri, semakin berani mengeksplor potensi ‘sumur’ kreativitas yang tak akan pernah habis tersebut, dan mimpi besar kita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban ekonomi kreatif dunia bisa terwujud” pungkas Kawendra.
Baca juga : Gekrafs Suguhkan Talkshow Inspiratif di Hari Film Nasional
Kawendra juga berkeyakinan dengan literasi ekraf yang maksimal, kedepannya akan bermunculan sub-sektor sub-sektor baru di sektor ekonomi kreatif.
Seperti kita ketahui bersama bahwa tahun 2021 ini merupakan tahun internasional ekonomi kreatif melalui Resolusi Umum PBB No 74/198. Dan yang paling membanggakan adalah, Indonesia memprakarsai resolusi PBB mengenai kemajuan ekonomi kreatif dunia tersebut.
Tapi walaupun begitu, faktanya di lapangan, khususnya di Indonesia, masih banyak para pelaku ekonomi kreatif yang memiliki keterbatasan terkait pemahaman dari ekonomi kreatif itu sendiri, tidak sedikit juga para pelaku ekonomi kreatif yang tidak sadar dia ada di zona ekonomi kreatif. (kar)