indoposnews.co.id – Waskita Karya (WSKT) tiga bulan pertama 2023 membukukan rugi Rp374,93 miliar. Merosot 54 persen dari episode sama tahun sebelumnya boncos Rp830,63 miliar. Selanjutnya, rugi per saham dasar turun menjadi Rp13,02 dari periode sama tahun lalu Rp28,83 per lembar.
Pendapatan usaha Rp2,73 triliun, susut 0,36 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,74 triliun. Beban pokok pendapatan Rp2,33 triliun, turun dari periode sama tahun sebelumnya Rp2,41 triliun. Laba kotor Rp400,43 miliar, menanjak 21 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp329,66 miliar. Beban penjualan Rp6,61 miliar, turun dari Rp9,72 miliar. Beban umum dan administrasi Rp505,28 miliar, bengkak dari Rp371,84 miliar.
Baca juga: Direstui Investor, Waskita Karya Yakin Bebas Suspensi
Beban pajak final Rp53,35 miliar, menciut dari Rp69,44 miliar. Pendapatan bunga Rp224,33 miliar, turun dari Rp298,66 miliar. Kerugian selisih kurs Rp5,78 miliar, bengkak dari Rp1,13 miliar. Pendapatan lain-lain bersih Rp433,09 miliar, melambung dari Rp19,41 miliar. Laba sebelum beban keuangan dan laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp486,82 miliar, melesat 148 persen dari episode sama tahun lalu Rp195,59 miliar.
Beban keuangan Rp703,96 miliar, turun dari Rp980,92 miliar. Bagian rugi bersih entitas asosiasi ventura bersama Rp131,84 miliar, bengkak dari Rp114,46 miliar. Rugi sebelum pajak Rp348,99 miliar, susut dari edisi sama tahun sebelumnya Rp899,79 miliar. Beban pajak penghasilan Rp46,36 miliar, menyusut dari posisi sama tahun sebelumnya sejumlah Rp67,91 miliar.
Baca juga: Meroket 766,60 Persen, Waskita Karya Tabulasi Laba Bersih Rp578,17 Miliar
Rugi periode berjalan Rp395,36 miliar, menyusut 59 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp967,71 miliar. Jumlah ekuitas Rp13,84 triliun, turun dari akhir 2022 sebesar Rp14,24 triliun. Defisit Rp10,31 triliun, bengkak dari akhir 2022 senilai Rp9,94 triliun. Total liabilitas Rp84,37 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu Rp83,98 triliun. Jumlah aset Rp98,22 triliun, turun dari edisi akhir tahun lalu Rp98,23 triliun. (abg)