indoposnews.co.id – Sebanyak 1,4 juta vaksin AstraZeneca telah tiba di Tanah Air untuk menyukseskan program vaksinasi COVID-19, kedatangannya terbagi dalam dua tahap yaitu tahap 198 dan tahap 199.
Adapun dua tahapan kedatangan vaksin COVID-19 itu berasal dari donasi Pemerintah Belanda sebantak 228.800 dosis vaksin, sementara sisanya 1.175.800 dosis berasal dari Pemerintah Jepang.
“Total vaksin yang tiba pada Selasa 1,4 juta dosis vaksin AstraZeneca,” kata Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong dalam keterangan tertulisnya dikutip, Rabu.
Indonesia menyampaikan apresiasinya kepada COVAX, Pemerintah Belanda, dan Pemerintah Jepang yang terus mendukung Indonesia dalam menangani COVID-19 terutama dengan memberi dukungan untuk memastikan ketersediaan stok vaksin.
Sejak pandemi, Pemerintah Belanda telah memberikan 6.047.400 dosis vaksin, sementara Pemerintah Jepang terhitung telah memberikan sejumlah 6.870.000 juta vaksin kepada Indonesia untuk penanganan COVID-19 yang lebih baik.
Tentunya kerjasama ini menunjukkan bahwa pemerintah antarnegara di dunia memiliki kerjasama yang baik untuk penanganan COVID-19 dan dapat mempercepat pemulihan kondisi global.
Baca Juga : Indonesia Masuk Vaksinasinya Nomor Empat di Dunia
Usman menyebutkan Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022, menargetkan akan mengejar target setidaknya 70 persen dari penduduk di Indonesia telah divaksinasi pada tahun ini.
Maka dari itu sangatlah penting bagi Indonesia untuk memastikan ketersediaan vaksin, terlebih saat ini kebutuhan vaksin COVID-19 meningkat dengan kehadiran dua program tambahan yaitu “vaccine booster” dan vaksinasi COVID-19 untuk anak.
“Meski kebutuhan meningkat, pemerintah berkomitmen untuk memastikan adanya ketersediaan vaksin bagi masyarakat,”ujarnya.
Pemerintah juga terus berupaya menempuh jalur diplomasi, baik bilateral maupun multilateral untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Anies tuntaskan vaksinasi dosis kedua gunakan Astra Zeneca
Hal itu disebabkan karena jumlah penduduk Indonesia terbilang cukup banyak dan menjadikan kebutuhan vaksin COVID-19 lebih banyak lagi.
“Karenanya, sejak awal, Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi untuk bisa secara cepat dan lancar mendapatkan akses vaksin,” kata Usman.
Terkait penyebaran varian Omicron, Usman berpendapat perlu optimalisasi kerjasama dengan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait menjadi salah satu kunci dalam pencegahan dan pengendalian varian mutasi itu.
Di lain sisi Usman pun memastikan, pemerintah terus bekerja keras agar Indonesia segera pulih dan bangkit dari COVID-19, termasuk varian baru Omicron.
Ancaman Varian Omicron membutuhkan respon cepat agar penularan berkelanjutan dapat segera dicegah.
“Dengan kerjasama yang optimal, Pemerintah optimis Indonesia segera keluar dari krisis COVID-19,” tutupnya. (mid)