indoposnews.co.id – PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) menetapkan harga penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO)) saham Rp800 per lembar. Melepas 25,54 miliar lempar, dengan skema harga itu, anak usaha Telkom Indonesia (TLKM) itu, akan meraup dana maksimal USD1,3 miliar atau Rp20,43 triliun. ”Betul harga IPO Mitratel paten Rp800 per lembar,” tutur Friderica Widyasari, Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas, sebagai penjamin pelaksana emisi efek Mitratel, Jumat (5/11).
Pelepasan saham sebanyak itu, setara 29,85 persen dari modal disetor dan ditempatkan. Nah, koleksi dana IPO Mitratel itu, masih di bawah nilai IPO Bukalapak.com (BUKA) sejumlah Rp21,9 triliun, kala listing pada 6 Agustus 2021 lalu. Selanjutkan, prakiraan tanggal efektif pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan pada 12 November 2021. Prakiraan masa penawaran umum pada 16-18 November 2021. Prakiraan tanggal penjatahan pada 18 November 2021. Prakiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 19 November 2021. ”Dan, prakiraan tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia pada 22 November 2021,” imbuh Kiki, sapaan akrab Friderica Widyasari.
Baca juga: Drop 17,41 Persen, Rata-Rata Volume Transaksi Harian Bursa Jadi 17,867 Miliar Saham
Berdasar pengumuman Mitratel Selasa (26/10), dana hasil IPO 90 persen untuk belanja modal. Kemudian, sisanya untuk kebutuhan modal kerja, dan kebutuhan lain. Secara rinci, alokasi belanja modal terbagi menjadi dua. Pertama, sekitar 44 persen untuk pengembangan organik, seperti menambah kolokasi, membangun menara baru, membangun site baru, ekspansi layanan digital, dan fiber. Kedua, 56 persen dimanfaatkan Mitratel untuk pengembangan anorganik. Salah satunya melalui akuisisi menara. Setelah IPO, Mitratel akan menambah sekitar 6.000 menara. Saat ini, Mitratel memiliki lebih dari 28.000 unit menara seluruh Indonesia, lebih dari setengahnya berada di luar pulau Jawa.
Mitratel juga akan mengambil peluang, terutama sektor berhubungan dengan 5G. Misalnya, fiber optik, Internet of Things (IoT), dan infrastruktur lain mendukung 5G. Ke depan, Mitratel berencana ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara, dan Asia Pasifik. Pada IPO ini, BRI Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek Mitratel. Penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 16-18 November 2021 dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 22 November 2021. (abg)