Indoposonline.NET – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), siap menggebrak pasar asuransi nasional. Sebagai pendatang baru asuransi, perusahaan menjadi bagian Indonesia Financial Group (IFG) atau holding BUMN Asuransi, dan Penjaminan itu, siap bersaing. Caranya, menghadirkan model bisnis asuransi dengan produk berorientasi pada proteksi, dan produk investasi berisiko rendah.
Fokus bisnis IFG Life menyasar produk-produk asuransi mampu menjawab kebutuhan pasar. IFG Life menghadirkan produk asuransi berorientasi pada proteksi merupakan marwah industri asuransi jiwa. Sudah semestinya produk asuransi menciptakan perlindungan kepada pemegang polis. ”Produk asuransi proteksi, dan produk investasi berisiko rendah sangat relevan dengan kebutuhan pasar karena mampu memberi perlindungan risiko-risiko yang dipertanggungkan,” tutur Direktur Utama IFG Life Andy Samuel, Kamis (22/7).
Baca juga: Rektor UI, Ari Kuncoro Lepas Jabatan Wakil Komut BRI
Oleh karena itu, IFG Life akan mengembangkan produk, dan layanan asuransi proteksi maksimal, sehat, komprehensif dilandasi tata kelola baik, manajemen risiko kuat, dan penuh kehati-hatian. IFG Life juga akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi termutakhir untuk memperluas akses layanan sehingga layanan proteksi bisa diberikan secara maksimal pemegang polis.
Sementara itu, untuk bersaing dengan industri asuransi jiwa nasional, IFG Life menyodorkan tiga pilar bisnis. Pertama, pengelolaan portofolio pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah direstrukturisasi. Kedua, pengembangan bisnis baru berbasis jiwa, dan kesehatan dengan optimalisasi captive market, saluran distribusi penjualan, memanfaatkan ekosistem Holding, BUMN, dan pengembangan anorganik asuransi kesehatan. Ketiga, pengembangan pengelolaan dana pensiun melalui dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
Baca juga: Kembangkan Blok Madura Strait USD88 Juta, SKK Migas Lakukan Ini
Market utama garapan IFG Life ekosistem BUMN. Mulai korporasi, pegawai, dan pelanggan BUMN. “Kami yakin IFG Life mempunyai model bisnis cukup kuat karena mempunyai target pasar BUMN. Dengan tata kelola, dan risk management kuat akan membantu memastikan perusahaan dikelola dengan baik. Nantinya, akan memberi perlindungan kepada pemegang polis,” beber Andy.
Untuk mendukung target pasar itu, IFG Life akan mengandalkan penjualan, dan pemasaran produk secara direct marketing melaui saluran distribusi agency channel, dan Corporate Business Relationship (CBR). Kedua saluran distribusi itu, dijalankan tim profesional terampil, terlatih, dan tersertifikasi dengan mengoptimalkan peran sebagai financial advisor, dan menjadi point of contact dengan calon pemegang polis.
Baca juga: Pandemi, Mandiri Sekuritas Catat Pendapatan Rp465 Miliar
Untuk mewujudkan perusahaan asuransi kuat, profitable, dan berkelanjutan, IFG Life juga akan menerapkan sejumlah standarisasi untuk menjalankan bisnis. Pengelolaan bisnis IFG Life juga akan berorientasi pada pengembangan produk-produk berfitur manfaat realistis, sesuai kebutuhan berkelanjutan dengan memproteksi setiap tahap-tahap kehidupan calon pemegang polis.
”Secara paralel, IFG Life juga akan menerapkan standarisasi aman pada sistem pengelolaan investasi perusahaan. Dengan begitu, kami optimistis IFG Life menjadi pemain asuransi baru dengan potensi bisnis besar, sustainable, dan mampu memberi kepercayaan kepada masyarakat,” tukas Andy. (abg)