indoposnews.co.id – Nusantara Infrastructure (META) hingga kuartal III 2025 mencatat kinerja stabil, dan resilien. Itu dicapai di tengah dinamika ekonomi, dan tantangan berbagai sektor bisnis. Hasil itu, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menjaga efisiensi operasional, mendorong inovasi, dan mengelola keuangan dengan prinsip kehati- hatian.
“Capaian itu, menunjukkan konsistensi, dan ketahanan operasional menjadi faktor utama dalam menjaga kinerja di tengah dinamika ekonomi. Kami berupaya menjaga keseimbangan antara profitabilitas, keberlanjutan, dan inovasi. Fokus kami bukan hanya pada pertumbuhan jangka pendek, tetapi juga pada pembangunan fondasi jangka panjang yang kuat bagi perusahaan,” tutur Indah D.P. Pertiwi, Head of Corporate Communication & CSR, Nusantara Infrastructure.
Secara konsolidasi, perseroan membukukan pendapatan Rp216 miliar, dengan EBITDA mencapai Rp58,8 miliar, atau hanya turun tipis 2,7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sektor jalan tol melalui MUN tetap menjadi kontributor utama, mencatat pertumbuhan kinerja laba inti (core income) 71,7 persen, didorong peningkatan traffic, dan kontribusi portofolio Transjawa (Investasi di Jasamarga Transjawa Tol/PT JTT).
Baca juga: Official Partner JFW 2026, BTN Dukung Indonesia Pusat Mode
Sektor air menunjukkan pertumbuhan positif dengan kenaikan volume penjualan 3,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan itu, didukung ekspansi area penjualan baru SCTK Serang, dan penyesuaian tarif 10 persen PT DCC Medan sejak Maret 2025. Sementara itu, sektor energi mencatat penyesuaian volume minus 7,9 persen YoY, dipengaruhi curah hujan tinggi Pontianak yang mengganggu distribusi feedstock PT RPSL, dan beberapa penyesuaian teknis pada operasional PT IME.
Meski begitu, pengendalian biaya operasional efektif membantu menjaga stabilitas EBITDA Grup. Nah, dari sisi keuangan, arus kas bersih meningkat Rp26,19 miliar, terutama disebabkan penerimaan dividen dari entitas asosiasi MUN Rp53,80 miliar. Total aset tumbuh 0,7 persen menjadi Rp4,64 triliun, total liabilitas turun dari Rp574,81 miliar menjadi Rp523,88 miliar, dan ekuitas meningkat menjadi Rp4,12 triliun per 30 September 2025, menunjukkan fundamental keuangan kuat.
Baca juga: Selektif, Pengelola PIK Target Marketing Sales Rp4,3 Triliun
Hasil perhitungan rasio covenant keuangan menunjukkan posisi likuiditas, dan struktur modal sehat, current ratio 1.90x, mengindikasikan aset lancar cukup untuk menutupi kewajiban lancar. Dan, debt to equity ratio 0.13x, mencerminkan struktur modal konservatif. Selanjutnya, perseroan tetap optimistis terhadap prospek bisnis. Saat ini, perusahaan tengah mempersiapkan Proyek Jalan Tol JORR-E Cikunir–Ulujami sepanjang 21 km dengan total investasi Rp21 triliun.
Proyek itu, diharap meningkatkan konektivitas antar-wilayah sekaligus mengurai kemacetan. Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, perseroan terus memperkuat prinsip Good Corporate Governance (GCG), dan mengedepankan strategi smart spending setiap lini bisnis. Inovasi dan efisiensi menjadi fondasi utama untuk menjaga daya saing, sekaligus memastikan kontribusi perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan seluruh wilayah operasionalnya. (abg)
 
			 
					


























