indoposnews.co.id – Harum Energy (HRUM) menuntaskan transaksi senilai USD660,87 juta alias Rp10,64 triliun dengan asumsi kurs Rp16.100 per dolar Amerika Serikat (USD). Senilai USD248,95 juta telah ditahbiskan pada 24 Desember 2024. Dan, sebesar USD411,91 juta transaksi dilakukan pada 30 September 2024.
Transaksi pertama setara Rp3,96 triliun itu, melibatkan perseroan, Harum Nickel Perkasa (HNP), Tanito Harum Nickel (THN), Aster Investasi Indonesia (AII), dan Mahkota Emas Nickel (MEN). Di mana, THN menerbitkan maksimal 2,43 juta eksemplar.
Lalu, perseroan menyerap 435.101 lembar, HNP menyerap 1,55 juta helai, AII mengemas 431.641 saham, dan MEN menjala 15.102 eksemplar. HNP, dan THN perusahaan terkendali perseroan. Sedang MEN dan AII tidak berelasi dengan perseroan.
Baca juga: Perkuat Modal, Bank Permata Utangi Entitas Djarum Group Rp2 Triliun
Transaksi berikutnya, perseroan mengonversi surat utang wajib konversi (SUWK) terbitan HNP, dan THN menjadi saham baru dengan nilai nominal USD411,91 juta. Awalnya, SUWK diterbitkan HNP, dan THN untuk Ever Rising Limited. Lalu, oleh Ever Rising Ltd dialihkan kepada Puring Investasi Indonesia (PII), dan AII.
Dan, konversi saham HNP, dan THN telah dituntaskan. Yaitu, 8,15 juta saham seri B terbitan HNP diambil bagian oleh PII. Lalu, 2,85 juta besutan THN diserap oleh AII. Saat bersamaan, untuk merampingkan struktur kepemilikan saham dalam portofolio bisnis nikel, perseroan telah membeli 1 saham HNP dari Layar Lintas Jaya (LLJ).
Di mana, LLJ merupakan perusahaan terkendali perseroan secara langsung dengan kepemilikan 99 persen. ”Transaksi itu, tidak berdampak negatif dari sisi kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha perseroan,” tegas Ray A. Gunara, Direktur Utama Harum Energy.
Sekadar informasi, perseroan melakukan diversifikasi usaha ke usaha pertambangan, dan pengolahan nikel. Saat ini, portofolio bisnis nikel perseroan berada di bawah HNP, dan THN. Meliputi kepemilikan saham mayoritas dalam Position, Infei Metal Industry, Harum Nickel Industry, Westrong Metal Industry, dan Blue Sparking Energy, lalu kepemilikan saham minoritas dalam Sunny Metal Industry. (abg)