Indoposnews.co.id – Alumni STIA Lan Jakarta ambil bagian dalam program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang digaungkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Bertajuk Eksistensi Politeknik STIA LAN sebagai PTKL dalam Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Mereka menggelar webinar secara online dan offline.
Berlokasi di gedung kampus, sejumlah narasumber yang merupakan alumni kampus berbagi strategi dalam mewujudkan program kementrian.
” Sejak awal kita sudah melakukan program merdeka dan merdeka belajar,” ujar Maman Saefulloh Ketua Ikatan Alumni STIA LAN , Sabtu (30/10).
Baca juga : BenihBaik.com Meluncurkan Kampanye Beasiswa Pendidikan
Maman mengemukakan Alumni mememiki peran penting dalam kemajuan kampus. Kehadiran para alumni ditengah perkembangan lingkungan kampus mampu meningkatkan akreditasi kelembagaan.
“Posisi alumni sangat penting dalam meningkatkan akreditasi, apalagi alumni STIA LAN bekerja dalam posisi strategis,”ujarnya.
Sebagai salah satu kampus dibawah naungan Perguruan Tinggi Kedinasan Ilmu Administrasi Negara (PTDIAN) yang dibentuk melalui Keputusan Menteri Pertama No 579/MP/1960 dengan tugas menyelenggarakan pendidikan program doktoral (sekarang disebut Strata 1 – S1), yang mahasiswanya berasal dari Pegawai Negeri dengan ijazah terakhir bakaloriat (Sarjana Muda atau sekarang disebut Ahli Madya/AMD) dan ijazah terakhir Sarjana.

Peran almuni sangat penting dalam memberikan wawasan kepada para mahasiswa yang bergabung. Apalagi dalam perkembangan pendidikan di lingkungan kampus STIA LAN membuka kesempatan kepada calon mahasiswa baru bergabung dilingkungan kampus.
“Sejak 2020 kita sudah membuka kesempatan kepada calon mahasiswa bergabung,” kata Maman.
Baca Juga : Mendikbudristek Adaptasi Teknologi Pendidikan
Lebih lanjut dikemukakan Maman, posisi STIA Lan Jakarta menghasilkan lulusan terbaik dan mendapat pekerjaan dilingkungan pemerintah memang cukup besar. Apalagi, hampir sebagai lulusan yang pernah mengenyam pendidikan merupakan para pegawai negeri sipil.
“Alumni STIA LAN Jakarta hampir semua bekerja dilingkungan pemerintah,” katanya
Beberapa nama yang sempat mengenyam pendidikan di STIA LAN diantaranya Drs , Agun Gunandjar Sudarsa Anggota DPR/MPR RI , Uus Kuswanto Asisten Kesra Sekda Provinsi DKI Jakarta, Dhany Sukma walikota Jakarta Pusat dan banyak lagi.

(Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta), Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc,IP., M.Si, (Alumni/Anggota DPR/MPR RI), dan Dhany Sukma, S.sos., M.A.P Walikota Jakarta Pusat saat Webinar di kampus STIA LAN Jakarta Sabtu (30/10) Foto : indoposnews.co.id
Sementara itu, Prof.Dr.Nurliah Nurdin. Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta mengemukakan, sejak 2020, politeknik Jakarta telah bertransformasi menjadi pendidikan fokasi, dan tentu saja ini menjawab tantangan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan Kampus Merdeka Belajar dan Merdeka Belajar.
“Dan kami terbuka untuk itu, karena dulunya kita hanya untuk para ASN, sekarang kami terbuka untuk tamatan SLTA. Tentunya dengan Melalui tes,”jelasnya.
Baca Juga :Dinas Pendidikan Jawa Timur Tidak Temukan Klaster COVID-19 di PTM
Dengan adanya pendidikan fokasi. Pendidikan yang akan diajarkan akan lebih banyak untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam bersaing dilingkungan kerja.
“Apa yang lebih dari kami, karena kami adalah pendidikan fokasi tentunya 70 persen adalah praktek. Praktek apa? Praktek dibidang administrasi,” katanya.
Dalam pendidikan, Nurliah menambahkan ada tiga program studi yakni, Sarjana, Megister dan Doctor. Dan semuanya mengarah pada kurikulum.
“Tentunya kami berharap alumni kami bisa diterima dilapangan kerja dan kami terus berproses untuk itu,”terangnya.
“Untuk generasi muda ini adalah peluang cukup. karena kampus kami berpusat di Jakarta. Banyak alasan bisa masuk disini selain biaya cukup resionable, apalagi ini kampus negeri,” sambungnya. (ash)