indoposnews.co.id – PT Dwi Guna Laksana (DWGL) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Emiten bergerak bidang perdagangan batubara itu, akan menerbitkan maksimal 871,16 juta saham atau 10 persen dari jumlah seluruh saham telah ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp100.
Mengusung harga pelaksanaan sebesar Rp174 per lembar, perseroan bakal mendapat limpahan dana segar sejumlah Rp151,58 miliar. Berdasar rencana, private placement dengan tanggal rapat umum pemegang saham pada Senin, 30 Agustus 2021. Lalu, tanggal keterbukaan informasi pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Baca juga: Bank MNC Fasilitasi Kredit Intiland Rp75 Miliar
Jumlah saham sebelum penambahan modal 8,71 miliar lembar. Nilai nominal Rp100 per saham, jumlah saham 871,16 juta lembar, jumlah penambahan modal Rp151,58 miliar. Jumlah saham saham setelah penambahan modal 9,58 miliar lembar, dan tanggal pelaksanaan penambahan modal pada Kamis, 30 September 2021. ”Private placement dilakukan memperkuat struktur permodalan untuk meningkatkan kegiatan usaha, dan entitas anak,” tutur Sianitawati, Corporate Secretary Dewi Guna kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (26/8).
Sekadar informasi, sepanjang semester pertama 2021, Dwi Guna mencatat pendapatan Rp1,07 triliun, naik 42,17 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp749,80 miliar. Beban pokok pendapatan naik 49,35 persen menjadi Rp984,79 miliar dari fase sama 2020 senilai Rp659,34 miliar. Laba kotor turun 17,84 persen menjadi Rp81,71 miliar dari periode sama tahun lalu Rp99,46 miliar. Laba operasional tercatat Rp58,44 miliar, turun 11 persen dari periode sama tahun lalu Rp65,73 miliar.
Baca juga: Chandra Asri Bersiap Rights Issue Rp15,48 Triliun
Beban lain-lain neto mencapai Rp68,99 miliar naik dari Rp26,98 miliar, dan rugi sebelum pajak diderita Rp10,55 miliar dari laba sebelum pajak Rp38,74 miliar. Rugi bersih tercatat Rp10,41 miliar dari periode sama tahun lalu dengan laba Rp31,29 miliar. Total aset mencapai Rp851,62 miliar, naik dari total aset periode 31 Desember 2020 di kisaran Rp703,67 miliar. (abg)