• Redaksi
Rabu, Oktober 15, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Peneliti Nabi

abu by abu
30 Maret 2023 05:27
Peneliti Nabi

Dahlan bersama Al Makin, sang peneliti Nabi Musailamah. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – KINI tidak ada lagi kompetisi antarnabi. “Di zaman Nabi Muhammad, kompetisi antarnabi lebih kompleks. Di jazirah Arab saja, saat itu, ada tujuh nabi”. Saya asyik bertemu seorang peneliti nabi kemarin. Dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta. Nama peneliti pendek: Al Makin. Kalau toh tertulis panjang itu karena ada gelar Prof, Dr, drs, dan MA di sekitar nama itu. Ia sendiri kelahiran sebuah desa terpencil di Bojonegoro, Jatim. 

Kuliahnya di McGill Montreal, Kanada dan di Heidelberg Jerman. Yakni setelah lulus S1 ilmu tafsir di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Nabi pertama yang ia teliti adalah Musailamah. Ia nabi di Yamama. Nama Yamama kini dikenal sebagai kota Riyadh, ibu kota Arab Saudi. Sebelum Muhammad menyatakan diri sebagai nabi, di Makkah, Musailamah sudah menyatakan diri sebagai nabi di Riyadh. Waktu itu sebenarnya juga ada seorang wanita menyatakan diri sebagai nabi. 

Tidak jauh dari Makkah juga ada nabi Ummaiyah bin Abi Salat. Al Makin tidak bisa melakukan penelitian tentang Nabi Musailamah di Arab. Apalagi di Indonesia. Kepustakaan paling lengkap tentang nabi itu ada di Heidelberg University di Jerman. Maka Al Makin ke sana. Sekalian untuk menulis disertasi gelar doktor filsafat. Tiga tahun Al Makin di Heidelberg. Di situ tersimpan kitab suci nabi Musailamah. Namanya juga Quran. Banyak sekali surahnya: 33 bab.

Baca Juga

Emiten Menantu Megawati Bantah Koneksi dengan CBRE

Tambah Lini Bisnis Baru, SBMA Buru Restu Investor

UBS AG Cabut, Energy Collier Tampung 1,85 Miliar Saham KKGI

Wika Gedung Hadapi Empat Gugatan PKPU

Baca juga: Superirit 

Waktu membaca Qurannya Musailamah itu Al Makin tertegun. Mirip sekali dengan Alquran. Maka surah-surah dalam Qurannya nabi Musailamah itu ia teliti. “Saya tidak berani menerbitkan disertasi saya dalam bahasa Indonesia. Sensitif sekali,” katanya. Al Makin tertarik pada nama Musailamah ketika membaca sejarah Nabi Muhammad. Nama Musailamah disebut. Yakni pada bab ”utusan”. Terutama ketika Nabi Muhammad bertemu dengan para kepala suku yang belum Islam. 

Pertemuan itu dilakukan di masjid Madinah. Kala itu Musailamah juga datang. Ia bukan hanya nabi. Ia juga kepala suku Hanifah di timur. Muhammad ia kenal sebagai kepala suku Bani Hasyim di Makkah. Dalam sejarah itu, Muhammad tidak mengizinkan Musailamah masuk arena pertemuan. Musailamah mengirim surat ke Muhammad. Yang dikirimi surat juga membalas. Saat mengirim surat itu Musailamah berada di atas onta, tidak jauh dari masjid, sambil menunggu balasan dari Muhammad.

Setelah tidak ada kesepakatan, Musailamah lantas kirim surat penawaran: bagaimana kalau dunia ini dibagi dua wilayah kekuasaan. Muhammad berkuasa di Makkah-Madinah dan sekitarnya. Musailamah di Riyadh dan wilayah timur. Muhammad membalas surat tawaran itu: menolak. Bumi ini tidak bisa dibagi. Bumi ini untuk orang beriman. Itu membuat Al Makin tertarik meneliti Musailamah. Dari penelitian itu, Al Makin berkesimpulan pengikut Musailamah sangat besar. Ia juga seperti Muhammad.

Baca juga: Kiamat SVB

Tidak hanya pemimpin agama tapi juga kepala suku. Bahkan juga pimpinan wilayah pemerintahan. Ketika Muhammad meninggal, nabi Musailamah masih hidup. Di zaman pemerintahan Abubakar Siddiq Musailamah diperangi. Terjadilah perang Yamama. Musailamah tewas di tangan pasukan Khalid bin Walid. Tapi agama yang dibawakannya masih hidup: agama Hanif. Kelak, di zaman dinasti Muawiyah, pengikut Musailamah tidak mendapat tempat di sistem sosial. Mereka jadi kelas buruh, dan budak. 

Pada 100 tahun setelah meninggalnya Muhammad inilah praktis ajaran Hanif nabi Musailamah hilang dari jazirah Arab. Selesai mendapat gelar doktor, Al Makin tidak pulang. Istrinya masih kuliah di McGill. Dia mengambil doktor bidang kerja sosial. Al Makin pilih menerima tawaran mengajar di Jerman. Yakni di Bochum University. Ia mengajar mata kuliah tentang nabi Ummaiyah bin Abi Salat yang di Taif itu. “Kitab suci Ummaiyah sampai 1000 koplet,” ujar Al Makin. 

Baik Musailamah maupun Ummaiyah sama-sama punya semacam Al Fatihahnya. Beda dua nabi itu orientasi ajarannya. Musailamah lebih berorientasi ke Zooroaster. Dengan lambang tanduknya. Ummaiyah lebih berorientasi ke Roma. Roma di situ bisa diartikan Roma kini di Italia, atau Roma dalam pengertian Konstantinopel kini disebut Istanbul. “Tapi Roma juga bisa ditafsirkan sebagai Damaskus sekarang di Syria” ujar Al Makin. Setelah sang istri bergelar doktor dari McGill, Al Makin pulang.

Baca juga: Debu Neom 

Tepatnya pulang ke Asia Tenggara. Ia mengajar filsafat di salah satu universitas di Singapura. Selama jadi ahli filsafat Singapura itu Al Makin melakukan penelitian tentang nabi-nabi di Nusantara. “Kita pernah punya  600 nabi,” ujar Al Makin. Itu sejak zaman penjajahan Belanda. Di Sumut pernah ada nabi Sisingamangaraja. Di Gedangan Sidoarjo juga pernah ada nabi. Pun di Brebek, Nganjuk. Yang paling belakangan adalah nabi Lia Eden dan nabi Musadiq. 

Yang dua-duanya ditangkap polisi, diadili dan masuk penjara. Kedua nabi itu meninggal dalam status masih sebagai narapidana. Saat itu, Al Makin sampai tinggal di Lia Eden lama: 10 tahun. Ia jadi orang dalam di sana. Begitu masuknya Al Makin ke Lia Aden sampai lingkungan itu tidak tahu kalau Al Makin seorang peneliti nabi yang serius. Al Makin juga tinggal bersama Musadiq bertahun-tahun. Waktu keduanya di penjara Al Makin sering menengok ke penjara.

Akhirnya Al Makin diminta pulang kandang: ke UIN Sunan Kalijaga. Ia jadi dosen dan memimpin satu lembaga kajian. Kini Al Makin menjadi rektor UIN Sunan Kalijaga. Tanpa pernah menjadi dekan maupun wakil rektor. Umurnya 50 tahun. Anaknya 2 orang. Sang istri dosen di UGM. Boleh dikata Al Makin ahli filsafat keberagamaan. Selama ini baru dua orang peneliti nabi Musailamah. Satunya orang Saudi: Prof Abdullah Al Askar, alm. Ada dua lagi sebenarnya, orang Jerman dan Amerika, tapi tidak mendalam.

Kini Quran-nya Musailamah maupun Ummaiyah ada di UIN Sunan Kalijaga. Tapi bani Hanifah, dan bani Hasyim dua-duanya sudah tak ada di dunia. (Dahlan Iskan)

Tags: Al MakinLia EdenNabi MuhammadNabi NusantaraNasi MusailamahPeneliti NabiRektor UIN Suka

Berita Terkait

Emiten Menantu Megawati Bantah Koneksi dengan CBRE
Ekonomi

Emiten Menantu Megawati Bantah Koneksi dengan CBRE

2025/10/13
Tambah Lini Bisnis Baru, SBMA Buru Restu Investor
Ekonomi

Tambah Lini Bisnis Baru, SBMA Buru Restu Investor

2025/10/13
UBS AG Cabut, Energy Collier Tampung 1,85 Miliar Saham KKGI
Ekonomi

UBS AG Cabut, Energy Collier Tampung 1,85 Miliar Saham KKGI

2025/10/13
Wika Gedung Hadapi Empat Gugatan PKPU
Ekonomi

Wika Gedung Hadapi Empat Gugatan PKPU

2025/10/13
Puri Sentul Ungkap Aksi Baru
Ekonomi

Puri Sentul Ungkap Aksi Baru

2025/10/13
Berkembang Pesat, LPEM FEB UI Beber Fakta Menarik Aset Kripto
Ekonomi

Berkembang Pesat, LPEM FEB UI Beber Fakta Menarik Aset Kripto

2025/10/10

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Petugas mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata PO Harapan Jaya yang tertabrak KA Rapih Doho di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Tulungagung, Jawa Timur, Ahad (27/2/20). Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 05.00 WIB itu menyebabkan lima dari 43 penumpang termasuk awak bus, meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk mendapat pertolongan kedaruratan medis.

Korban Kecelakaan Maut Bus VS Kereta Bertambah

27 Februari 2022 14:58
IHSG

IHSG Lanjutkan Tradisi Positif, Lirik Sama-Saham Ini

2 Juni 2022 06:27
Trisula Textile

Tabur Dividen, Trisula Textile Ancang-ancang Buyback 725 Juta Lembar

3 Mei 2022 09:27 - Updated on 4 Mei 2022 10:19
Personel ZZ Top band, Dusty Hill (kiri), Billy Gibbons (tengah) dan Frank Beard (kanan) di Los Angeles, AS./Chris Delmas / AFP.

Pemain Bass Band Legendaris ZZ Top Meninggal Dunia

29 Juli 2021 13:46 - Updated on 30 Juli 2021 01:51
Mengintip Gelaran Gelaran Toys dan Comic 2022

Mengintip Gelaran Gelaran Toys dan Comic 2022

6 Maret 2022 17:53
impinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja saat tiba di Polda Metro Jaya, Selasa (7/6/2022).

Ahli hukum : Pimpinan Khilafatul Muslimin Bisa Dipidana Karena Berita Bohong

7 Juni 2022 19:33
Diversifikasi, Emiten Prajogo Pangestu Poles Wajah Menjadi Chandra Asri Pacific

Diversifikasi, Emiten Prajogo Pangestu Poles Wajah Menjadi Chandra Asri Pacific

2 Januari 2024 17:05
Aktris Kim Go-eun Bintangi Drama tvN Little Women

Aktris Kim Go-eun Bintangi Drama tvN Little Women

24 Desember 2021 16:55
Multi Indocitra

Jual 9,5 Juta Saham Multi Indocitra, Sukarto Raup Duit Rp3,9 Miliar

27 Juni 2022 12:27
Grup Djarum Serok Jutaan Saham Pemilik Kawasan Industri Karawang

Grup Djarum Serok Jutaan Saham Pemilik Kawasan Industri Karawang

9 Juli 2025 13:27

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu