indoposnews.co.id – PT Transkon Jaya (TJRA) mendapat penurunan suku bunga dari dua mitra pembiayaan. Pertama, kebijakan penurunan suku bunga diberikan PT Arthaasia Finance 1,22 persen. Dengan begitu, effective rate diberlakukan 8 persen. Kedua, kebijakan penyesuaian suku bunga lain diberikan Dipo Star Finance 0,5 persen, sehingga effective rate diberlakukan sebesar 8,5 persen. Mendapat kepercayaan dari dua kreditur sekaligus tentu bukan tanpa alasan. Kreditur sudah mengukur, dan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang, beban-beban bunga.
Selain itu, juga untuk mengetahui apakah kredit akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan, yang digambarkan atau terlihat pada kemampuan dan kinerja perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Transkon Jaya melalui kinerja positif selama ini, terbukti berhasil mendapat kepercayaan dari kreditur. Selanjutnya, Transkon Jaya akan terus meningkatkan reputasi untuk meningkatkan minat kreditur maupun investor memberi kredit atau investasi dana guna memperkuat modal perusahaan.
Baca juga: Bank BTN Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran
Tidak disangkal, peran suku bunga dalam perubahan nilai pasar aset atau kewajiban membuat komponen cost of fund mendapat perhatian cukup besar. Tidak kecuali Transkon Jaya, selalu memperhatikan pergerakan suku bunga pinjaman di pasar, dan membandingkan dengan suku bunga portofolio di laporan keuangan. ”Sebagai perusahaan bergerak bidang penyewaan kendaraan, suku bunga menjadi salah satu faktor penentu tingkat cicilan yang nanti akan berpengaruh terhadap harga sewa kendaraan,” tutur Alexander Syauta, Corporate Secretary Transkon Jaya, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/9).
Sekadar informasi, paruh pertama tahun ini, Transkon Jaya meraih laba neto tahun berjalan Rp17,21 miliar, turun dari periode sama tahun sebelumnya Rp27,62 miliar. Pendapatan turun menjadi Rp193,36 miliar dari Rp208,24 miliar.
Sedang laba bruto turun menjadi Rp77,54 miliar dibandingkan laba bruto Rp97,45 miliar. Laba usaha tercatat Rp30,22 miliar dari laba usahai Rp49,49 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak tercatat Rp21,51 miliar dari laba sebelum pajak Rp30,62 miliar. Total aset mencapai Rp594,02 miliar, turun dibanding total aset periode 31 Desember 2020 di kisaran Rp605,53 miliar. (abg)



























