Indoposonline.NET – PT Acset Indonusa (ACST) semester pertama 2021 membukukan pendapatan Rp644,07 miliar. Menukik 14 persen dari periode sama 2020 di level Rp748,76 miliar. Acset masih konsisten mencatat perbaikan beban, dan biaya keuangan. Efeknya, perseroan mencatat penurunan rugi bersih 39,26 persen menjadi Rp153,17 miliar dari periode sama 2020 di kisaran Rp252,20 miliar.
Selanjutnya, Acset mencatat kontrak baru Rp191,38 miliar. Itu terdiri dari proyek bidang fondasi, dan infrastruktur. Di antaranya pekerjaan bidang fondasi BUMN Center, Jembatan Layang Arumaya Residence, dan Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi.
Baca juga: Waw, PLN Tabulasi Laba Bersih Rp6,6 Triliun
Seluruh proyek pondasi dikerjakan anak usaha Acset yaitu PT Acset Pondasi Indonusa (API). Lalu, pada bidang infrastruktur, Acset mendapat kontrak baru pekerjaan perbaikan Tol Cipali KM 122, Underpass Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, dan penanganan longsor Tol Balaraja Timur KM 1.
Berdasar kontribusi per lini bisnis perolehan pendapatan itu, didominasi sektor konstruksi 47,0 persen, infrastruktur 40,2 persen, pondasi 8,4 persen, dan sektor lain 4,4 persen. Sektor lain menggambarkan aktivitas perdagangan, dan jasa sewa dilakukan anak usaha.
Baca juga: Sepi Sentimen, IHSG Titi Zona Merah
Acset mengklaim kondisi pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi kinerja secara substansial. Tidak dipungkiri pandemi berperan mengganjal laju perbaikan. Tetapi, Acset tetap fokus pada perbaikan internal proses, dirasakan membawa dampak pada aspek finansial, dan operasional.
Saat ini, Acset beroperasi di tengah kondisi penuh tantangan, dan ketidakpastian, tetapi manajemen berkeyakinan prospek kinerja tahun ini, dapat membaik dibanding kinerja tahun-tahun sebelumnya. ”Karena itu, Acset terus mengedepankan aspek-aspek perbaikan berkelanjutan masih dapat diupayakan, dan mengkaji dampak finansial akibat pandemi secara berkala,” tutur Idot Supriadi, Presiden Direktur Acset Indonusa.
Baca juga: IHSG Mixed, Saham Erajaya Swasembada Menggoda
Sebelumnya, Acset telah mengumumkan rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dulu (PMTHMETD) alias private placement pada 12 Juli 2021 lalu. Private placement untuk memperbaiki, dan memperkuat struktur permodalan perusahaan. Acset berencana menerbitkan saham baru maksimal 15 miliar lembar bernilai nominal Rp100.
Private placement akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Agustus 2021 mendatang. Pemegang saham utama, dan pengendali yaitu PT Karya Supra Perkasa (KSP) akan mendukung penuh pelaksanaan private placement tersebut.
Baca juga: Wall Street Monoton, IHSG Potensial Rebound
Di tengah kondisi menantang, Acset terus berkomitmen memperbaiki kinerja. Operational excellence dengan disiplin finansial menjadi agenda besar Acset tahun ini. Perseroan percaya upaya-upaya internal masih berada pada jalur tepat. Pengkajian kembali atas proses bisnis dilakukan secara intensif agar dapat memberi pelayanan dengan biaya lebih efisien bagi pelanggan.
Itu juga didukung inisiatif-inisiatif digitalisasi diharap dapat menciptakan infrastruktur sistem lebih andal bagi kegiatan operasional Acset. Acset senantiasa mengambil langkah-langkah strategis dipandang mampu mendukung pertumbuhan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan. (abg)



























