Indoposonline.NET – PT Telkom Indonesia (TLKM) serius menyelami bisnis berbasis teknologi digital. Itu terefleksi dari nilai investasi perusahaan kepada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek). Merujuk laporan keuangan, Senin (28/6), total perusahaan menginjeksi investasi senilai USD450 juta atau Rp6,4 triliun.
Investasi terbaru dilakukan pada Jumat, 21 Mei 2021 senilai USD300 juta atau Rp4,29 triliun. Sebelumnya, Telkom menginvestasikan USD150 juta atau Rp2,12 triliun. Transaksi itu dilakukan pada 16 November 2020 silam. Investasi berupa obligasi konversi tanpa bunga dan akan jatuh tempo pada 16 November 2023. Obligasi konversi itu, diklasifikasikan sebagai aset fair value to profit & loss (FVTPL).
Baca juga: Pompom Saham Marak, Ini Perisai Jitu Lindungi Investor
FVTPL merupakan aset keuangan untuk diperdagangkan dalam waktu dekat. Nah, bagi Telkom, obligasi itu masuk klasifikasi FVTPL, bukan untuk mengumpulkan arus kas kontraktual. Tidak semata-mata untuk pembayaran pokok, dan bunga atas jumlah pokok terutang.
Menilik sisi kinerja, sepanjang kuartal pertama 2021, Telkom membukukan pendapatan Rp33,94 triliun. Hasil itu, mengalami koreksi 0,1 persen dibanding periode sama 2020 di kisaran Rp 34,19 triliun.
Baca juga: Lawan Covid-19, Bank Mega Aktif Jalankan Program Vaksinasi CT Corp
Beban pokok perusahaan tidak banyak berubah. Namun, perosotan pendapatan membuat laba usaha Telkom menukik 2 persen secara tahunan menjadi Rp11,69 triliun. Kendati begitu, Telkom mampu mencatat lompatan laba bersih 2,59 persen menjadi Rp6,01 triliun. Lonjakan itu, salah satunya akibat beban pajak penghasilan turun menjadi Rp2,24 triliun dari fase sama 2020 sejumlah Rp2,83 triliun. (abg)



























