Indoposonline.NET – Sepanjang 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis menggaet 66 pencatatan efek baru. Per akhir semester pertama tahun ini, target itu, sudah mencapai 82 persen.
Patokan target 66 pencatatan baru itu, mencakup instrumen saham, obligasi, exchange trade fund (ETF), efek berangun aset (EBA), EBA SP, Dinfra, DIRE, dan DIRE Syariah. Dan, per 25 Juni 2021, ada 24 pencatatan baru terealisir, ditambah dua aksi IPO akan dilaksanakan pada 30 Juni 2021.
Baca juga: Performa Positif, Ini Sejumlah Capaian BEI Sepanjang 2020
So, secara total sepanjang semester pertama 2021 akan ada 26 realisasi pencatatan baru. Jumlah itu, belum ditambah 30 calon emiten ada dalam pipeline bursa. ”Jadi, pipeline dan realisasi ditambah total berjumlah 54. Artinya, 82 persen target kami sudah include pipeline plus sudah tercatat,” tutur Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, pada konferensi pers virtual, Selasa (29/6).
Karena itu, BEI optimistis target 66 pencatatan baru dapat terpenuhi. Maklum, masih ada waktu satu semester. Tentu ada periode windows. Ada setengah tahun untuk dapat mengejar sisa 18 persen,” imbuhnya.
Baca juga: Startup Unicorn IPO, Ini Ekspektasi BEI
Sementara itu, sepanjang 2020 lalu BEI mencatat ada 51 perusahaan tercatat baru melalui aksi initial public offering atau IPO. berdasar data EY Global IPO Trend Report, jumlah itu merupakan tertinggi ASEAN. (abg)