Indoposonline.NET – Sebagai salah satu instrumen ekonomi nasional, perbankan syariah harus berperan dan berkontribusi lebih besar. Itu penting untuk membantu pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yang sempat terkontraksi akibat dampak pandemi Covid-19.
”Bank-bank syariah harus berperan, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung pemerintah tengah berjuang memulihkan perekonomian nasional,” tutur Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Hery Gunardi pada acara halal bihalal dengan Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin, secara daring, di Jakarta, Jumat (28/5).
Baca Juga: Garuda Indonesia Usut Pembocor Rekaman Rapat Internal
Optimisme Hery bukan tanpa alasan. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, bank yang menerapkan sistem syariah menunjukkan kinerja positif. Kontribusi aset perbankan syariah di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional naik 13,11 persen per tahun, kontribusi pembiayaan melesat 8 persen, dan kontribusi dana pihak ketiga (DPK) meroket 11 persen. Itu menunjukkan literasi dan inklusi perbankan syariah semakin membaik.
Hery menjelaskan perkembangan bank syariah Indonesia menjadi perhatian dunia. Itu ditunjukkan dari penilaian majalah Forbes pada Mei 2021. Ada 3 bank syariah Indonesia menjadi World Best Banks 2021, yaitu Bank Syariah Indonesia, BCA Syariah, dan Bank Muamalat Indonesia.
Baca Juga: Jadi Komisaris Telkom, Ini Rekam Jejak Abdee Slank
Untuk terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, perbankan syariah melalui Asbisindo akan selalu mengacu pada tiga cara, yaitu menghimpun semua potensi bank syariah di Indonesia. Sehingga siar ekonomi syariah sebagai dakwah bilhal akan meningkatkan kesejahteraan umat.
Kedua, membina dan mengembangkan bank syariah sehingga menjadi bank sehat, berkembang, dan memberi manfaat bagi masyarakat. Ketiga, menjadi mitra utama bagi pemerintah dan regulator dalam mengembangkan perbankan syariah Indonesia. ”Bank syariah diharap mengikuti roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem ekonomi syariah, dan penguatan pengaturan, perizinan dan pengawasan,” tegas Wakil Presiden Maruf Amin.
Baca Juga: Ini Alasan Forbes Nobatkan Bank Syariah Indonesia sebagai The World’s Best Banks 2021
Hery optimistis perbankan syariah ke depan akan bisa mempertahankan pertumbuhan stabil positif. Perkembangan industri perbankan syariah selama ini harus disyukuri. ”Sekarang, mari saatnya kita bersama-sama bangkit dan terus tumbuh demi kemaslahatan dan pertumbuhan pesat industri keuangan syariah di Indonesia,” tegas Hery selaku Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI).
Mengacu data OJK, selama pandemi Covid-19 industri perbankan syariah Indonesia tetap tumbuh positif. Buktinya, sepanjang tahun lalu pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah mencapai 8,08 persen. Pertumbuhan itu, berlanjut pada Januari 2021 mencapai 8,17 persen secara tahunan.
Baca Juga: Garap Industri Halal, BSI Fokus Kembangkan UMKM
Hingga akhir tahun lalu, pangsa pasar perbankan syariah Indonesia berada di level 6,51 persen. Pencapaian itu meningkat pada Januari 2021 sebesar 6,55 persen. Data OJK menunjukkan industri perbankan syariah memiliki aset sekitar Rp600 triliun dan mengelola DPK atau simpanan masyarakat sebesar Rp473 triliun. (abg)