indoposnews.co.id – Teladan Prima Agro (TLDN) memberi kabar baik bagi para pemegang saham. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2023, Teladan Agro akan membagi dividen dengan nilai cukup besar.
Ya, Teladan Agro akan menebar dividen Rp158,08 miliar. Alokasi dividen itu, sekitar 35 persen dari torehan laba bersih edisi 2023 senilai Rp451,79 miliar. Lalu, sebesar Rp1 miliar untuk dana cadangan, dan sisa Rp292,72 miliar dicatat sebagai laba ditahan.
“Selain itu, RUPS menyetujui pengangkatan kembali seluruh direksi dan komisaris hingga tahun 2027,” tutur Mahirudin, Direktur Keuangan Teladan Agro, pada paparan kinerja perseroan, Kamis (25/4/2024).
Baca juga: Susut 38 Persen, Dharma Polimetal Catat Laba Rp133 Miliar
Selanjutnya, jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 Teladan Prima Agro menjadi sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada 6 Mei 2024. Ex dividen pasar reguler dan negosiasi pada 7 Mei 2024. Cum dividen pasar tunai pada 8 Mei 2024. Ex dividen pasar tunai pada 13 Mei 2024. Daftar Pemegang Saham berhak dividen alias recording date pada 8 Mei 2024. Dan, pembayaran dividen pada 21 Mei 2024.
Menghadapi tantangan bisnis 2024, Teladan Agro menyiapkan strategi bisnis dengan fokus peningkatan produktivitas, dan efisiensi biaya operasional. Itu dilakukan melalui inovasi agronomi, teknologi, transformasi digitalisasi seperti penggunaan satelit melalui TPTS, dan TGM.
Teladan juga akan mendongkrak volume produksi melalui perolehan TBS dari petani plasma, dan mandiri sekitar lokasi pabrik kelapa sawit, sebagai wujud praktik keberlanjutan perseroan. Perbaikan infrastruktur dan sarana penunjang produksi. Kemudian, menuntaskan pembangunan Kernel Crushing Plant dan Biogas Power Plant sebagai implementasi komitmen keberlanjutan, dan langkah awal hilirisasi produk berbasis kelapa sawit.
Baca juga: Lega! Wijaya Karya Bayar Lunas Sukuk Rp190,34 Miliar
Pertumbuhan anorganik melalui akuisisi perusahaan bergerak bidang kelapa sawit, dan konsisten dalam implementasi nilai-nilai ESG tercermin dalam Kebijakan Sawit Lestari (KSL). Mengantisipasi dampak La Nina, perseroan melakukan mitigasi via PTPS. Sistem itu, mengkombinasi data lapangan, dan AI sebagai bentuk pemantauan. Itu sebagai salah satu aspek diperhatikan, dan berhasil memitigasi secara detail.
”Oleh karena itu, kami tetap optimistis harga CPO tahun ini akan stabil di kisaran Rp10-11 ribu per kilogram (kg). Kalau mengalami fluktuasi tidak akan terlalu signifikan,” tambah Noor Falich, Direktur Teladan Agro.
Tahun ini, Teladan Agro menyiapkan capex sebesar Rp300 miliar. Dana itu, untuk akuisisi lahan sebagai bentuk pertanggungjawaban dana IPO, dan untuk meningkatkan infrastruktur perkebunan. Secara detail proses akuisisi lahan ada 3 perusahaan dilakukan uji tuntas, dan 1 sudah selesai pada Januari 2024 dengan keputusan tidak bisa dilanjutkan. Sedangkan target perusahaan ke 2 dan 3 masih dalam proses. (abg)