indoposnews.co.id – PT Krakatau Steel (KRAS) tahun depan memproyeksi penjualan Rp35-40 triliun. Melesat 25 persen dari proyeksi sepanjang tahun ini sejumlah Rp32 triliun. Proyeksi itu, menyusul digitalisasi berdampak positif atas kinerja Krakatau Steel.
Ya, berdasar data Oktober 2021, perseroan sukses mencatat laba bersih Rp1,05 triliun. Lalu, penjualan per Oktober 2021 mencapai Rp26,5 triliun, meningkat 73,19 persen dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp15,3 triliun. ”Volume kami patok naik 26 persen pada 2022,” tutur Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel, Jumat (26/11).
Baca juga: Pasar Fluktuatif, Sepekan Terpangkas 2,36 Persen Paksa IHSG Tinggalkan Level 6.720
Salah satu strategi perseroan memacu pemasaran melalui platform digital KRASmart. Platform itu, akan memperluas dan menambah pasar baru, di samping pelanggan existing. KRASmart, nanti ditarget 100 persen pelanggan existing berbelanja melalui marketplace. ”KRASmart juga mempermudah perseroan melakukan penetrasi pasar baru atau memperluas pasar,” imbuhnya.
Platform penjualan itu, menyediakan berbagai produk baja perseroan, dan anak usaha. Mulai produk baja hulu hingga produk baja hilir secara terintegrasi. Konsumen dapat berbelanja produk baja persis seperti marketplace retail. Marketplace produk baja juga memperbaiki ekosistem industri sekaligus tata niaga baja. Itu diharap, produsen mampu menyediakan produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), dan pelanggan mudah mengakses barang berkualitas.
Baca juga: Siap-Saip, Itama Ranoraya Bakal Buyback Maksimal Rp120 Miliar
KRASmart Marketplace sangat penting untuk pembukaan pasar-pasar baru, dan penetrasi pasar produk hilirisasi baja. Misalnya, perseroan baru meluncurkan produk guard rail atau pagar pengaman untuk pembatas jalan. Guard rail diproduksi dengan bahan baku Hot Rolled Coil (HRC) untuk diproses akhir pembentukan sesuai spesifikasi. ”Marketplace sejalan rencana perseroan ekspansi produk hilir baja. Kami berharap pelanggan ritel tahu aneka produk perseroan,” harap Silmy. (abg)