Indoposonline.NET – PT Bank Tabungan Negara (BBTN) sepanjang kuartal II-2021 mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan Rp265,9 triliun. Melesat 5,59 persen secara tahunan dari posisi Rp251,83 triliun. Pertumbuhan itu, tercatat jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia (BI) merekam, pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya 0,45 persen yoy per Juni 2021.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi menjadi motor utama penggerak dengan lompatan 11,17 persen yoy menjadi Rp126,29 triliun. KPR Nonsubsidi juga tumbuh 0,90 persen yoy menjadi Rp80,59 triliun. Kredit konsumer nonperumahan meningkat 17,47 persen yoy menjadi Rp5,43 triliun.
Baca juga: Utang Terus Merangkak, Aman Belum 60 Persen PDB
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan perseroan terus melakukan transformasi dan inovasi agar bisnis tetap melaju positif meski berada di tengah pandemi. Peran positif pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional, juga mendorong kinerja positif Bank BTN. “Usaha peningkatan bisnis dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat Indonesia semakin mendesak. Kami berupaya terus mencatat pertumbuhan positif berkelanjutan,” tutur Haru, di Jakarta, Rabu (28/7).
Nah, kinerja penyaluran kredit tetap bertumbuh diiringi perbaikan kualitas. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) nett membaik 54 basis ponts (bps) ke level 1,87 persen dari 2,40 persen. Penurunan NPL itu, disertai peningkatan pencadangan 1.282 bps dari 107,90 persen menjadi 120,72 persen.
Baca juga: Bank BTPN Syariah Salurkan Pembiayaan Rp10,05 Triliun
Di samping itu, Bank BTN juga sukses menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) 31,84 persen yoy menjadi Rp298,38 triliun dari periode sama 2020 di kisaran Rp226,32 triliun. Peningkatan DPK itu, disumbang kenaikan seluruh segmen yakni tabungan 17,70 persen, giro 15,06 persen, dan deposito 43,53 persen. Meski DPK tumbuh signifikan, Bank BTN berhasil mencatat penurunan beban bunga dengan menekan biaya dana alias cost of fund (CoF) hingga 171 bps. Peningkatan DPK juga menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) menurun 2.216 bps ke level 89,12 persen.
Pertumbuhan ekspansi kredit menjadi pendorong pendapatan bunga. BTN mencatat peningkatan pendapatan bunga 1,39 persen yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun 13,63 persen yoy sehingga pendapatan bunga bersih Bank BTN melonjak di level 28,18 persen yoy.
Baca juga: Memburuk, Astra Graphia Koleksi Pendapatan Rp1,25 Triliun
Perbaikan proses bisnis juga turut menopang perolehan laba bersih. Perusahaan telah menggelar beragam strategi mulai efisiensi, digitalisasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi nonkredit. Menyusul berbagai langkah itu, laba bersih Bank BTN tumbuh 19,87 persen yoy menjadi Rp920 miliar dari periode sama 2020 di kisaran Rp768 miliar.
Sementara itu, posisi aset tercatat Rp380,51 triliun, melonjak 20,95 persen yoy dari periode sama 2020 di level Rp314,60 triliun. ”Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas utama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang,” ucap Haru.
Baca juga: Melambung 709 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Terkumpul Rp855,6 Miliar
Bank BTN tetap berkomitmen membantu masyarakat termasuk nasabah atau debitur terdampak gelombang kedua Covid-19, dan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Selain menyalurkan berbagai bantuan sosial, perseroan tetap memberikan fasilitas restrukturisasi bagi nasabah atau debitur terdampak. ”Kami mencermati tren pengajuan restrukturisasi terus menurun meski PPKM diperpanjang,” tegas Haru.
Sementara itu, sejalan pertumbuhan aset bisnis konvensional, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga mencatat kinerja aset meningkat. Aset BTN Syariah tumbuh 14,06 persen menjadi Rp35,46 triliun yoy dari periode sama 2020 di kisaran Rp31,09 triliun. Peningkatan aset itu, didukung pembiayaan syariah 12,50 persen menjadi Rp26,86 triliun.
Baca juga: Kocok Ulang, Ini Formasi Terlengkap Penghuni LQ45
Selanjutnya, BTN Syariah juga sukses mencatat lonjakan DPK 29,27 persen yoy menjadi Rp26,89 triliun. Dengan seluruh capaian itu, UUS BTN meraih laba bersih Rp87,54 miliar per kuartal II-2021. (abg)