indoposnews.co.id – PT Semen Indonesia (SMGR) alias (SIG) terus memperkuat posisi sebagai pemimpin penyedia solusi bahan bangunan, dan turunannya. Saat ini, SIG memiliki sejumlah fasilitas produksi untuk melayani kebutuhan semen, dan bahan bangunan seluruh Indonesia.
SIG telah memiliki lima merek semen menghiasi etalase pasar Indonesia. Di antaranya Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, dan Semen Andalas. Selain itu, SIG juga memiliki 1 merek di Vietnam yakni Thang Long Cement. Seiring pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi Covid-19, peningkatan aktivitas konstruksi, dan infrastruktur, kinerja perusahaan diprediksi lebih moncer tahun ini.
Berikut gambaran kinerja Semen Indonesia sepanjang 2021 hingga kuartal pertama 2022. Pada 2021, SIG mencatat pendapatan Rp34,96 triliun. Beban pokok pendapatan melesat 2,8 persen menjadi Rp24,01 triliun. Selain peningkatan volume penjualan, peningkatan beban pokok pendapatan juga tersebab lonjakan biaya bahan bakar, sejalan kenaikan harga batu bara signifikan sepanjang 2021.
Nah, di tengah tantangan persaingan industri bahan bangunan makin ketat, dan kenaikan harga batu bara signifikan, SIG mampu melalui tahun 2021 dengan pencapaian kinerja penjualan positif. ”Total volume penjualan SIG pada 2021 meningkat 1,6 persen menjadi 40,47 juta ton dari periode sama 2020 sejumlah 39,85 juta ton, terutama dikontribusi peningkatan penjualan regional yang tumbuh seiring lonjakan kegiatan ekonomi berbagai negara tujuan ekspor,” beber Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni.
Baca juga: Jasa Armada Gulirkan Dividen Rp17,27 per Lembar, Ini Kisi-kisi Pencairannya
Sepanjang 2021, perseroan mencatat laba bersih Rp2,02 triliun. Capaian positif itu, menguatkan posisi SIG sebagai pemimpin penyedia solusi bahan bangunan, dan turunannya. Menyusul kinerja gacor itu, Semen Indonesia menggelontorkan dividen senilai Rp1,02 triliun. Itu setara 50,66 persen dari total laba tahun 2021 sejumlah Rp2,02 triliun.
Lalu, sisa laba bersih senilai Rp997,19 miliar atau 49,34 persen ditetapkan sebagai dana cadangan. Nah, dari guyuran dividen Semen Indonesia itu, pemerintah mendapat santunan Rp522,34 miliar dengan kepemilikan saham 51,01 persen. Selanjutnya, senilai Rp501,65 miliar dibagikan kepada pemilik saham publik atau setara 48,99 persen total saham. Artinya, dividend per share (DPS) pada tahun buku 2021 sebesar Rp172,62 per lembar saham.
Baca juga: Tawarkan Solusi Digital, BNI, Telkomsel, dan MCAS Sodorkan Ini
Mengawali kuartal pertama 2022, SIG membukukan laba bersih Rp498,55 miliar, naik 10,72 persen dibanding periode sama tahun lalu senilai Rp450,26 miliar. Itu ditopang peningkatan penjualan menyusul penguatan permintaan pasar domestik. Penjualan tercatat naik 1,6 persen menjadi 7,4 juta ton tahun ini. Itu membuat pendapatan SIG ikut terkerek menjadi Rp8,14 triliun, naik 0,7 persen dibanding edisi sama tahun lalu 2021 sejumlah Rp8,08 triliun.
Sejalan kinerja positif itu, SIG memberi perhatian lebih pada aspek berkelanjutan berwawasan lingkungan. Usaha itu, menjadi bentuk dukungan, dan kontribusi SIG untuk net zero carbon emission pada 2060. Tahun lalu, SIG telah melakukan beberapa program sebagai bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon.
Baca juga: Mantap, Entitas Bumi Resources Sabet CSR dan PDB Awards 2022
Sejumlah program SIG Sustainability Initiatives itu, di antaranya implementasi pilot project solar panel 10 kW pada beberapa plant yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Dan, telah beroperasi dengan baik menghasilkan energi listrik dimanfaatkan pada peralatan pabrik. Pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower, dan bag filter pabrik untuk mengelola emisi debu.
Selain itu, SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) pada Pabrik Tuban, dan Indarung Padang. Lalu, memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara pada pabrik Narogong, dan Cilacap.
Baca juga: Erajaya Swasembada Sebar Dividen Rp362,48 Miliar, Ini Tabel Penyalurannya
Upaya dan komitmen SIG untuk memperhatikan aspek lingkungan, bisnis keberlanjutan membuahkan sejumlah apresiasi, dan penghargaan. Sebanyak 8 pabrik milik SIG meraih penghargaan Proper Hijau, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada awal 2022.
Pabrik SIG peraih Proper Hijau itu ialah Pabrik Tuban, Semen Gresik (Pabrik Rembang), Semen Padang (Pabrik Indarung), Semen Tonasa (Pabrik Pangkep), Solusi Bangun Indonesia (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap, dan Pabrik Lhoknga).
Baca juga: Defisit, Indonesia Raya Salurkan Dividen Rp2 Miliar, Intip Jadwalnya
Sebagai catatan, Proper Hijau merupakan kriteria bagi perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih baik dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance), mempraktikkan sistem pengelolaan lingkungan, telah memanfaatkan sumber daya secara efisien, dan melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik. Sebelumnya, KLHK juga mengapresiasi berupa Sertifikat Ekolabel Swadeklarasi untuk 3 batching plant milik SIG yakni Batching Plant Serpong, Batching Plant Pulo Gadung, dan Batching Plant Tuban.
Ekolabel Swadeklarasi merupakan program yang dikembangkan KLHK merujuk pada model Ekolabel Tipe II sebagai sarana penyampaian informasi kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk dibuat produsen, importir, distributor, pengecer atau pihak lain yang memperoleh manfaat. Sertifikat Ekolabel Swadeklarasi menjadi bukti keberhasilan SIG mengembangkan green concrete, yaitu pengembangan beton ramah lingkungan oleh research center SIG. Hasil kolaborasi dengan institusi melakukan riset, membuat prototyping, mock-up dengan anak usaha beton dalam pengembangannya. (abg)