Indoposonline.NET – PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sepanjang 2020 mencatat laba bersih Rp66,4 miliar. Melesat 31,98 persen dari periode sama 2019 di kisaran Rp50,3 miliar. Sisi pendapatan operasional tercatat Rp154 miliar. Meroket 36,9 persen dibanding fase sama 2019 sejumlah Rp112 miliar.
Capaian itu, merupakan hasil langkah transformasi dan inovasi KBI. Sekadar informasi, sepanjang 2020 Indonesia dilanda Pandemi Covid-19. ”Mau tidak mau, kondisi itu, harus disikapi korporasi dengan berbagai upaya strategis, baik transformasi maupun inovasi,” tutur Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI, di Jakarta, Senin (28/6).
Baca juga: Terangi Daerah Terpencil, Pekerja PLN Rela Bersabung Nyawa
Sejak awal Covid-19 melanda Indonesia, KBI langsung melakukan berbagai upaya transformasi dan inovasi. Tentu tidak hanya menjaga kelangsungan bisnis, namun juga mendorong kinerja terus tumbuh positif. Transformasi KBI tidak hanya bisnis, juga menyangkut transformasi sumber daya manusia (SDM). ”Soal inovasi, telah dilakukan KBI. Intinya inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk peningkatan layanan kepada pemangku kepentingan,” imbuhnya.
Selain itu, kinerja juga dipengaruhi peningkatan tiga pilar bisnis KBI. Yaitu, sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi, Lembaga Kliring Penjaminan, Penyelesaian Transaksi Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan, dan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang. ”Namun, di luar itu semua, KBI berhasil melewati tahun pandemi ini dengan berbagai transformasi, dan inovasi,” tegas Fajar.
Baca juga: Manjakan Nasabah, Bank Mega Launching Mega Metro Card
Mengenai Perdagangan Berjangka Komoditi, sepanjang 2020 volume transaksi Bursa Berjangka Jakarta dikliringkan di KBI mencapai 9.446.122,4 lot. Itu terdiri dari volume transaksi Kontrak Sistem Perdagangan Alternatif 7.767.855,4 lot, dan Kontrak Primer 1.678.267 Lot. Untuk Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan di Bursa Berjangka Jakarta dikliringkan di KBI, sepanjang 2020 telah terjadi transaksi 12.209 lot senilai USD1.032.306.793. Sedang Sistem Resi Gudang, KBI telah melakukan registrasi atas 427 RG, dengan nilai pembiayaan Rp93,6 miliar.
Fajar menambahkan, pencapaian positif itu, tentu memberikan optimisme untuk mendapatkan kinerja positif tahun ini. Untuk itu, berbagai transformasi dan inovasi terus dilakukan. Berbagai inisiasi bisnis baru saat ini sudah mulai berjalan. Salah satunya peran KBI sebagai Lembaga Kliring Perdagangan Timah Dalam Negeri, sudah mulai berjalan beberapa waktu lalu.
Baca juga: BPK Rekomendasi Cut Loss Saham BPJS-TK, Eks Dirut BEI Bilang Gini
Selanjutnya, tahun ini, berbagai inisiasi bisnis baru juga tengah dalam persiapan. Seperti peran KBI sebagai Lembaga Kliring Pasar Fisik Emas Digital, dan Lembaga Kliring Berjangka Perdagangan Aset Kripto. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia positif tahun ini, dan program vaksinasi Covid-19 pemerintah terus berjalan. ”Itu menjadi angin segar bagi kalangan industri. Sejalan pergerakan ekonomi, dan berbagai inisiasi bisnis, kami optimistis tahun ini kinerja KBI akan meningkat dibanding tahun lalu,” harap Fajar. (abg)