indoposonline.net – Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA., membuka kegiatan Festival Seni Ramadan (FSR) 1442 H/2021 M, yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (27/4).
Turut hadir pada pembukaan FSR, Wakil Rektor UI bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc., Wakil Rektor UI bidang SDM dan Aset Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, Kepala Makara Art Center (MAC) UI Dr. Ngatawi Al Zastrouw, Ketua MUI bidang seni budaya, Dr. H. Jeje Zaenuddin, M.A., Ketua Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer, para pejabat eselon 2 Kemenag, serta para direktur dan pimpinan di lingkungan UI.
Pembukaan FSR ditandai secara simbolis oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag dan Rektor UI dengan mengguratkan huruf hijaiyah pada kanvas. Pada kesempatan tersebut, Prof. H. Kamaruddin mengatakan upaya “menghidupkan hati” melalui pendekatan seni budaya menjadi strategi penting dalam memperkuat moderasi beragama, untuk melawan tindakan ekstrem dan intoleran dalam beragama.
Baca juga : UI Peringkat 1 di Asia Tenggara versi THE World University Impact Rankings 2021
Festival Seni Ramadhan ini meningkatkan kepekaan batin agar tumbuh kesadaran menjaga nilai kemanusiaan dan melindungi harkat dan martabat manusia dalam beragama. Pada pembukaan festival tersebut, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro mengatakan bahwa berbagai tradisi yang lahir untuk mensyiarkan Ramadan ini telah membuka ruang interaksi antarmasyarakat yang berbeda, sehingga kalangan non-muslim juga dapat merasakan kebahagiaan dan bergembira dengan datangnya Ramadan. “Ini bermakna bahwa Ramadan merupakan momentum strategis untuk membangun sikap moderasi beragama bangsa Indonesia,” ujarnya.
Moderasi beragama yang dicanangkan oleh Kementerian Agama ini sejalan dengan spirit UI. “Sebagai upaya membentuk sikap moderasi beragama di kalangan sivitas akademika UI, saya memberi mandat kepada Makara Art Center, Masjid Kampus, Asrama Mahasiswa, dan Pendidikan Agama, yang akan bergerak dengan bersinergi melalui pendekatan dan gerakan budaya. Inilah yang disebut “Empat Pilar” gerakan moderasi beragama di UI,” kata Prof. Ari.
Ketua Panitia Festival Seni Ramadhan, H. Sayid Alwi Fahmi melaporkan sejalan dengan Rencana Strategis Kemenag tahun 2020-2024, yakni bertujuan menciptakan Sumber Daya Manusia Indonesia dengan pondasi internalisasi nilai-nilai agama yang moderat, inklusif, toleran, rukun, tanpa kekerasan, serta menghargai keragaman dan perbedaan. Oleh karena itu, subdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam Kemenag mengawal sasaran strategis tersebut dalam berbagai program dan kegiatan salah satunya adalah Festival Seni Ramadhan ini.
Baca juga : UI Raih Peringkat Pertama dalam Scimago by Subject Areas di Bidang Kedokteran Gigi
Festival yang diadakan lewat kolaborasi UI dan Kemenag tersebut merupakan salah satu bentuk gerakan membangun moderasi beragama di kampus UI melalui gerakan kebudayaan. Penyelenggaraan FSR adalah ujud pelaksanaan MoU antara UI dan Kemenag yang sudah ditandatangani beberapa hari lalu, khususnya di bidang pengabdian masyarakat.
Rangkaian festival dimulai tanggal 27-30 April 2021 akan dilaksanakan di MAC Kampus UI Depok. Kegiatan akan diramaikan berbagai aktivitas, seperti Seminar Relasi Intelektual Arab-Melayu, Bedah buku pedoman seni islam Majelis Ulama Indonesia, Sarasehan moderasi beragama, Talkshow, Pagelaran Musik, dan berbagai lomba diantaranya desain mushaf cover alquran, stand up komedi sufi, cipta lagu religi, baca puisi islami, Nasyid Snada & Raihan, dan lomba video humor moderasi beragama.
Beberapa artis ikut ambil bagian, antara lain DEBU, Opick, Annisa Rahman, maupun alumni UI yang dikenal luas sebagai penyanyi, seperti Once, Aning Katamsi, Dwiki Darmawan, dan Ikang Fauzi. Dalam penyelenggaraan acara ini, terlibat peran aktif dari ratusan akademisi, profesional (show director, tim kreatif, tim produksi, dan sebagainya) hingga mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan. Acara FSR didukung oleh Bank BNI, Bank Mandiri, Forum Kebangsaan UI, dan komunitas Aku Indonesia. (kar)