Indoposonline.net – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mentas dari zona merah. Indeks masih berkubang dan betah di bawah level 6.000. Meski begitu, Indeks disebut-sebut berpotensi untuk membalik arah pada perdagangan lanjutan kali ini.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia menyebut Secara teknikal IHSG berpotensi menguat. Apalagi, indikator stochastic golden-cross pada area oversold dengan kondisi undervalue indikator MACD. Memang secara teknikal Indeks kembali gagal breakout Moving Average 5 hari di level 5.985 saat mulai bergerak pada level support lower bollinger bands. ”Indeks mencoba menguat dengan support 5.924, dan resisten 6.031,” tutur Lanjar, Rabu (28/4).
Baca juga: XL Axiata Gelontor Dividen Rp339 Miliar, Cek Jadwalnya
Saham-saham dapat dicermati secara teknikal antara lain Astra Agro Lestari (AALI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), Harum Energy (HRUM), Indofood CBP (ICBP), Malindo Feedmill (MAIN), Japfa Comfeed (JPFA), PT PP (PTPP), Surya Citra Media (SCMA), Sri Rejeki Isman (SRIL), Unilever (UNVR), Waskita Karya (WSKT), Vale Indonesia (INCO).
Menilik perdagangan Selasa (27/4), Indeks minus 0,09 persen atau 5,20 poin ke level 5.959,62 meski saham sektor pertambangan surplus 3,32 persen setelah saham Bayan Resources (BYAN) menguat signifikan dengan laporan laba naik lebih dari 300 persen.
Baca juga: Pelita Samudera Optimistis Pendapatan Tahun Ini Naik 20 Persen
Saham-saham sektor industri dasar tekor 1,73 persen menjadi pemberat gerak Indeks hingga akhir sesi perdagangan. Saham-saham peternakan mengalami koreksi signifikan akibat rencana pemerintah melakukan impor ayam dari Brasil. Kondisi itu, menjadi faktor utama alasan investor melakukan aksi profit taking.
Sementara itu, bursa Asia masuk zona merah. Indeks Nikkei turun 0,46 persen, dan TOPIX tekor 0,76 persen akibat aksi tunggu investor pada kebijakan lanjutan Bank Of Japan (BOJ). Indeks Hang Seng susut 0,04 persen, dan CSI300 naik 0,26 persen terkonsolidasi di tengah keraguan investor terhadap kesuksesan vaksinasi saat implikasi peningkatan kasus Covid-19.
Baca juga: Astra Manjakan Pemegang Saham dengan Dividen Rp87 Per Lembar
Bursa Eropa mengikuti bursa Asia melemah pada Selasa (27/4). Investor global bersiap memantau pertemuan dua hari bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) mulai hari ini. Investor juga mencerna banyak pendapatan perusahaan. Pan-European Stoxx 600 ambles 0,2 persen dengan saham perjalanan dan rekreasi menguat 3 persen. Sementara sumber daya dasar turun 1,2 persen untuk memimpin pelemahan.
Indeks FTSE 100 London terpangkas 0,26 persen atau 18,15 poin menjadi 6.944,97 poin. IBEX 35 Spanyol menguat 0,63 persen atau 54,80 poin menjadi 8.756,70 poin. DAX 30 Jerman tergerus 0,31 persen atau 47,07 poin ke posisi 15.249,27 poin. Dan, CAC 40 Prancis turun 0,03 persen atau 1,76 poin ke level 6.273,76 poin.
Baca juga: Bank Maspion, Milik Alim Markus Catat Laba Bersih Rp66,99 Miliar
Investor berhati-hati akan hasil pertemuan the Fed saat pertumbuhan ekonomi AS tumbuh lebih cepat. Selanjutnya, investor juga akan fokus pada pidato Presiden AS Joe Biden kali pertama sebagai presiden dan perkiraan PDB AS pada kuartal pertama tahun 2021. (abg)