Indoposonline.net – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menyudahi perdagangan Senin (26/4) bervariasi. Indeks S&P 500 mencatat rekor seiring investor bersiap menghadapi musim laporan keuangan kuartal pertama 2021.
S&P 500 melompat 0,2 persen ke posisi 4.187,62. Indeks Nasdaq menguat 0,9 persen ke posisi 14.138,78. Penguatan itu mendorong indeks saham Nasdaq sentuh level rekor terbaru sejak 12 Februari 2021. Indeks Dow Jones minus 61,92 poin atau 0,2 persen ke posisi 33.981,57.
Baca juga: Bukan Main, Bank BTPN Syariah Guyur Dividen Rp254,15 Miliar
Penurunan sektor konsumsi di tengah harga komoditas melonjak memicu kekhawatiran inflasi. Harga jagung berjangka mencatat level tertinggi baru seiring fluktuasi market. Harga tembaga naik ke level tertinggi 10 tahun terakhir. Harga komoditas termasuk biaya terbesar sektor konsumsi.
Data Bank of America menunjukkan angka inflasi melonjak dibanding tahun lalu. Lonjakan tersebut terbesar sejak 2004. Menyusul ekonomi global mulai buka secara bertahap, perusahaan seperti Boeing, Ford, dan Caterpillar bakal mencatat tekanan biaya sejalan harga bahan dan transportasi naik.
Baca juga: Bank Maspion, Milik Alim Markus Catat Laba Bersih Rp66,99 Miliar
Saham Tesla menguat lebih dari satu persen setelah produsen mobil listrik itu melaporkan hasil kinerja. Investor juga akan hadapi rilis laporan keuangan raksasa perusahaan teknologi termasuk Apple, Microsoft, Amazon, dan Alphabet. Dan, 25 persen perusahaan indeks S&P 500 sudah melaporkan kinerja kuartal pertama 2021, 84 persen mencatat laba bersih per saham positif secara mengejutkan, dan 77 persen melaporkan kinerja pendapatan.
Sementara itu, bursa Asia ditutup mix pada perdagangan Senin (26/4). Penguatan terjadi pada Strait Times index 0,3 persen, KOSPI naik 1,0 persen, dan Nikkei menguat 0,4 persen. Koreksi di antaranya terjadi pada ASX 200 susut 0,21 persen, HSI minus 0,4 persen, dan SSEC tekor 0,9 persen. Penguatan sejumlah bursa Asia ditopang data indikator ekonomi, dan optimisme India tidak memerlukan lockdown.
Baca juga: Pelita Samudera Optimistis Pendapatan Tahun Ini Naik 20 Persen
Efeknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,86 persen ke level 5.964,8 pada perdagangan Senin (26/4). Itu seiring sentimen dalam negeri sangat minim. Kinerja keuangan sejumlah emiten menjadi pendorong sejumlah emiten menjadi top mover.
Menilik data dan fakta itu, Equity Research Analyst Victoria Sekuritas Michael Alexander Santoso menyebut sepanjang perdagangan Selasa (27/4), Indeks akan bergerak pada rentang support 5.927, dan resisten 6.027. Sejumlah saham bisa dijadikan jujukan koleksi antara lain Rukun Raharja (RAJA) Rp286, Waskita Karya (WSKT) Rp1.164, Vale Indonesia (INCO) Rp4.470, dan Adaro Energi (ADRO) Rp1.250. (abg)