indoposnews.co.id – Indofood Sukses Makmur (INDF) sepanjang 2022 meraup laba bersih Rp6,35 triliun. Merosot 17 persen daripada capaian 2021 sejumlah Rp7,66 triliun. Koreksi laba bersih itu, di tengah lonjakan penjualan bersih tumbuh 11,56 persen sebesar Rp110,83 triliun dari periode sama 2021 senilai Rp99,34 triliun.
Lompatan penjualan terlihat pada segmen produk konsumen bermerek tumbuh 14,56 persen menjadi Ro65,25 triliun dari edisi sama 2021 sebesar Rp56,96 triliun. Bisnis Bogasari tumbuh 23,16 persen menjadi Ro31,87 triliun dibanding fase sama 2021 sebesar Rp25,88 triliun. Sementara itu, penjualan segmen agribisnis turun 9,75 persen menjadi Rp17,77 triliun dari Rp19,69 triliun.
Baca juga: Anjlok 33 Persen, Laba Bersih Indofood CBP Tersisa Rp3,3 Triliun
Beban keuangan melesat 177,27 persen menjadi Rp7,99 triliun dari periode sama 2021 sebesar Rp2,88 triliun. Ada kenaikan rugi neto atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan berkontribusi pada beban keuangan. Rugi bersih selisih kurs membengkak 11.341 persen dari Rp41,88 miliar pada 2021 menjadi Rp4,79 triliun sepanjang 2022.
Direktur Utama dan CEO Indofood Anthoni Salim mengaku tahun lalu penuh tantangan karena ketegangan geopolitik meningkat. Indofood juga harus menghadapi lonjakan tingkat inflasi, dan kenaikan beragam harga komoditas memicu ketidakpastian pasar. ”Namun, Indofood dapat mengakhiri 2022 dengan capaian positif didukung ketangguhan model bisnis. Selanjutnya, kami menjaga keseimbangan pangsa pasar, profitabilitas, dan mempertahankan neraca keuangan sehat,” tegas Anthoni.
Baca juga: Anjlok 16 Persen, Laba Bersih Indofood Sukses Makmur Terkumpul Rp2,90 Triliun
Laba usaha tumbuh 16 persen menjadi Rp19,69 triliun dari episode sama 2021 senilai Rp16,91 triliun. Itu diikuti kenaikan margin laba usaha menjadi 17,8 persen dari periode sama 2021 sebesar 17,0 persen. Sementara itu, laba inti mencerminkan kinerja operasional meningkat 12 persen menjadi Rp9,06 triliun dari sebelumnya Rp8,07 triliun. (abg)