Indoposonline.NET – PT Oneject Indonesia (Oneject), sister company PT Itama Ranoraya (IRRA) mengakselerasi pembangunan pabrik jarum suntik berkapasitas 900 juta. Dengan begitu, tahun ini kapasitas menjadi 1,2 miliar alat suntik sekali pakai alias auto disable syringe (ADS). Dan tahun depan, diproyeksi menjadi 2 miliar jarum suntik. Nah, dengan kapasitas 1,2 miliar alat suntik ADS dan Safety Needle per tahun, Oneject memastikan kebutuhan alat suntik vaksinasi Covid-19 Indonesia, dan kebutuhan lain atau curative dapat terpenuhi. Bahkan porsi ekspor akan meningkat, sehingga kontribusi ekspor dari alat kesehatan akan mengalami peningkatan.
Peningkatan porsi penjualan ekspor disertai perluasan penyebaran basis geografis negara pembeli, menjadi dasar pertimbangan Oneject untuk melakukan kembali peningkatan kapasitas produksi tahun depan. Mengenai sumber pendanaan, manajemen akan memprioritaskan opsi ekuitas untuk menjaga struktur modal optimal.
Baca Juga: Martina Berto Optimistis Raih Laba Rp87 Miliar, Ini Strateginya
Pabrik baru Cikarang mempunyai luas bangunan 15 ribu meter persegi (m2). Selain sebagai pusat produksi alat suntik, juga sudah dikonsep sebagai area produksi Original Equipment Manufacturer (OEM). Antara lain untuk produksi lokal alat Swab Antigent Panbio/Bioquick Covid-19 milik produsen alat kesehatan Global Abbott Laboratories bekerja sama dengan PT Itama Ranoraya (Sister Company). ”Pabrik Oneject, baik di Cikarang, dan Sentul akan menjadi pusat produksi alat kesehatan memiliki orientasi pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sektor kesehatan domestik, dan namun pasar global,” tutur Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana, Rabu (25/8).
Oneject bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), tengah mempersiapkan produksi kantung darah, untuk kebutuhan kantung darah di Unit Transfusi Darah (UTD) milik PMI, dimana selama ini berasal dari produk import. Diharapkan, dengan adanya produksi lokal kantung darah ini, PMI dan rumah sakit–rumah sakit atau Unit Transfusi Darah, bisa menggunakan kantung darah produksi lokal atau tidak membeli produk impor, sesuai rencana, dan kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah di Pasar Komoditas Naik
Nah, percepatan pembangunan pabrik tersebut menyusul lompatan permintaan jarum suntik untuk vaksinasi Covid-19. Maklum, seluruh dunia tengah berlomba menjalani vaksinasi untuk membentuk kekebalan komunal. Sebelum pandemi Covid-19, WHO mencatat kurang lebih 16 miliar suntikan diberikan setiap tahun. Di mana, 5-10 persen untuk vaksinasi, dan imunisasi. Sementara dengan pandemi, dunia butuh antara 8-10 miliar jarum suntik hanya untuk vaksin Covid-19. ”Ini menjadi tantangan bagi produsen alat suntik global saat ini. Yaitu, bagaimana bisa menyelesaikan dampak kenaikan permintaan lebih cepat dari peningkatan produksi,” ulas Jahja.
Selain itu, peningkatan produksi juga untuk memenuhi pasar ekspor. Termasuk memenuhi kontrak pembelian 850 juta pieces dari United Nations Children’s fund (Unicef) hingga pengujung 2022. ”Tahun ini pengiriman dilakukan 300 juta alat suntik,” ucapnya. Sebagai produsen alat suntik ADS & Safety Needle terbesar Asia, tahun ini, Oneject mulai ekspor perdana pembelian Unicef 120 juta piece. Di mana, pengiriman dilakukan bersamaan order pembelian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ukraina. Pemerintah Ukraina dan Oneject telah menyepakati pembelian alat suntik ADS 30 juta piece pada akhir Juni 2021. Dengan begitu, total ekspor 150 juta piece alat suntik ADS dengan total nilai penjualan USD10,5 juta.
Baca Juga: Sepi Sentimen, IHSG Bakal Terjun Bebas
Ekspor alat suntik ADS itu, bukan kali pertama. Sebelumnya Oneject, sudah melakukan ekspor ke Italia, Jerman, Nepal, Kuba, Pakistan, Algeria, Kenya, Tanzania, Sri Lanka, dan penjualan ke lembaga internasional lain sejak 2008. Dan, tahun ini, selain Unicef dan Ukraina, proses negosiasi penjualan juga sedang berjalan dengan negara-negara lain di Afrika, Jerman, Kanada, Sri Lanka, dan India. Pembelian Unicef, momen penting bagi Oneject. Bagaimana produk alat suntik Indonesia dengan TKDN 60 persen mendapat kepercayaan menjadi bagian program vaksinasi global Unicef, dan negara-negara global. Sebagai informasi, tahun ini, Unicef akan memasok hingga 1 miliar jarum suntik ke berbagai negara berkembang dunia sebagai bagian program vaksinasi global Covid-19.
Oneject merupakan produsen alat suntik pintar atau Smart Syringe, gabungan dari Safety Needle, dan ADS. Jenis-jenis produk jarum suntik antara lain ADS, Smart Syringe, Safety Needle, Disposable Syringe, and Disposable Needle. Produk-produk alat suntik Oneject telah mendapat rekomendasi badan kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO). Mulai tahun lalu, WHO mulai mencanangkan penggunaan alat suntik aman di seluruh dunia. Di Indonesia, penggunaan alat suntik ADS & Safety Needle dunia medis masih berkisar di bawah 20 persen, sisanya masih berupa produk alat suntik Non-ADS. (abg)