Indoposnews.co.id – Indeks bursa Wall Street menyudahi perdagangan kemarin bervariasi dengan mayoritas kembali melemah. Itu seiring kelanjutan aksi jual investor terhadap saham-saham sektor teknologi berkapitalisasi besar. Misalnya, Nvidia minus 1,7 persen, Advanced Micro Device tekor 4,36 persen, Meta susut 1,70 persen, Microsoft melorot 2,45 persen, dan Alphabet tereduksi 2,99 persen.
Pelemahan saham sektor teknologi itu tidak lepas dari laporan keuangan kuartal II-2024 mengecewakan. Kemudian, ditambah kelanjutan aksi rotasi investor ke sektor siklikal, dan saham berkapitalisasi kecil. Data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) kuartal dua surplus 2,8 persen lebih baik dari ekspektasi 2,1 persen.
Baca Juga: Saratoga Terpental! Berikut Daftar Terbaru Indeks LQ45
Pertumbuhan itu, berhasil memberi tambahan sentimen positif untuk emiten berkapitalisasi kecil. Lonjakan beberapa harga komoditas, dan kinerja keuangan emiten kuartal II-2024 beragam berpotensi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan.
Oleh sebab itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.210-7.180, dan resistance 7.270-7.300. Beberapa saham laik koleksi antara Merdeka Gold (MDKA), Bank Mandiri (BMRI), Charoen (CPIN), Alfamart (AMRT), RS Hermina (HEAL), dan Indosat (ISAT). (abg)