Indoposonline.net – Pemerintah bergerak cepat menangani keluarga awak kapal Nanggala 402. Sejumlah kementrian dan lembag bergerak meringankan keluarga awak kapal gugur saat menunaikan tugas di wilayah perairan Bali. Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Senin (25/4) pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir memberikan bantuan biaya pendidikan kepada anak awak KRI Nanggala-402 hingga perguruan tinggi melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Kementerian Sosial, Asabri, dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya yang berhubungan dengan beasiswa,” katanya.
“Adapun yang ingin melanjutkan karir dari orang tuanya di TNI, kemarin Pak Wakasal juga sudah beri jaminan mereka akan diupayakan selama mereka memenuhi persyaratan-persyaratan,” sambungnya.
Baca Juga : Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Berdoa untuk Awak KRI Nanggala 402
Tidak hanya itu, untuk menenangkan keluarga yang ditingalkan pemerintah memberikan bantuan konseling kepada keluarga kru KRI Nanggala-402. “Memberikan konseling, penguatan secara psikis kepada para keluarga anak buah kapal, dan tentu saja bantuan-bantuan yang diperlukan, terutama bantuan kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan oleh keluarga korban,” katanya.
Muhadjir mengatakan bahwa Kementerian Sosial bekerja bersama dengan Pusat Psikologi TNI Angkatan Laut akan memberikan layanan konseling kepada keluarga awak kapal selam tersebut.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Minggu (25/4) telah menyampaikan bahwa KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan menyatakan seluruh awak kapal yang jumlahnya 53 orang gugur.
Baca Juga : Menag Ajak Masyarakat Shalat Gaib untuk Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402
Muhadjir bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi rumah keluarga awak KRI Nanggala-402 di Surabaya dan sekitarnya dan memberikan bantuan kepada mereka.
Sebagaimana diketahui, 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur, kata Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto saat jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, dilansir dari Antara Minggu petang.
Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.
Dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan status KRI Nanggala-402 telah menjadi subsunk (tenggelam) setelah tim pencari melakukan pencarian selama 72 jam.
Baca juga : Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala Mulai menemukan Titik Terang
Sabtu kemarin adalah pencarian hari ketiga sejak KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4) dini hari di perairan sisi utara Pulau Bali.
Sabtu pagi juga merupakan batas akhir life support (pendukung untuk hidup) berupa ketersediaan oksigen bagi kru KRI Nanggala, yakni 72 jam, jika listrik dalam kapal mati total (black out). (mid)