Indoposonline.net – Bank Jago (ARTO) membantah akan melakukan stock split dalam waktu dekat. Stock split tindakan emiten memecah saham menjadi beberapa saham baru atau mengiris-iris nilai saham menjadi lebih kecil. ”Saat ini, kami belum membuat keputusan mengenai pelaksanaan stock split,” tutur Sekretaris Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun, melalui keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (24/4).
Jadi, belum ada aksi korporasi atau fakta material dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Sebelumnya Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris mengatakan berharap saham lebih likuid dengan harga terjangkau. Lebih banyak transaksi terjadi di pasar saham. Itu bisa menjadi penunjang kinerja pasar saham secara keseluruhan. ”Kami cenderung memilih saham lebih likuid. Terlebih kami memiliki pemegang saham publik jumlahnya besar. Kami berharap bisa menjadi patokan,” tegasnya.
Baca juga: Lunasi Utang, Waskita Karya Lego JMKT Rp824 Miliar
Tahun ini, Bank Jago mematok pertumbuhan aset 190 persen dari posisi akhir 2020. Proyeksi itu akan ditunjang pertumbuhan kredit dan pembiayaan (syariah) 259 persen. Dan, dana pihak ketiga 138 persen, serta laba bersih Rp50 miliar. Selain, itu juga mematok ekuitas secara signifikan melalui rights issue hingga membentuk sekitar dua pertiga dari total aset per akhir 2021.
Fokus Bank Jago saat ini bagaimana meningkatkan likuiditas secara berkelanjutan. PT Bank Artos Indonesia resmi menjadi perusahaan publik setelah menawarkan saham perdana kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten ARTO pada 12 Januari 2016. (abg)