indoposnews.co.id – Program vaksinasi bagi warga Kudus menunjukan perubahan yang positif. Hingga Rabu (23/3), cakupan vaksinasi dosis pertama di Kudus mencapai 622.215 jiwa atau 94.03% dari target yang ditetapkan pemerintah.
Sementara, sebanyak 543.201 warga atau 82.09% dari target tersebut telah menjalani vaksin dosis lengkap. Tentunya, kesuksesan vaksinasi bagi tidak lepas dari Program vaksinasi Djarum Foundation bersama Pemerintah Kabupaten Kudus, yakni edukasi, sosialisasi dan apresiasi.
Baca Juga : Kudus Jadikan Rest Area Tol Demak-Tuban Media Promo Wisata
Edukasi, sosialisasi dan apresiasi menjadi pijakan penting demi meningkatkan peran serta warga agar bersedia menjalani vaksinasi. “Melalui program Ayo Kudus Vaksinasi kami menjalankan edukasi, sosialisasi hingga apresiasi bagi warga Kudus agar mau menjalani vaksinasi,” ujar Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation, Purwono Nugroho di sela-sela kegiatan vaksinasi keliling di Desa Bulungcangkring, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (24/3).
Program “Ayo Kudus Vaksinasi” dilakukan sejak Juli 2021 dengan menggandeng Pemkab Kudus, Kodim Kudus dan juga Polres Kudus serta instansi pemerintah lainnya.
” Edukasi dan sosialisasi menjadi faktor penting karena kita tahu banyak sekali kabar hoax dan disinformasi tentang vaksin,” ujar Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation, Purwono Nugroho di sela-sela kegiatan vaksinasi keliling di Desa Bulungcangkring, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (24/3).
Edukasi
Pada fase edukasi dan sosialisasi ini, Djarum Foundation menyelenggarakan berbagai kegiatan guna memberi pemahaman dan meningkatkan minat masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19.
”Ini yang perlu diluruskan agar masyarakat memahami manfaat vaksin dan akhirnya bersedia mengikuti vaksinasi. Jangan sampai vaksinnya ada tapi warga yang mau divaksin hanya sedikit,” ujar Purwono.
Baca Juga : Keluar Zona Merah, Kudus jadi Contoh Tekan Penyebaran Virus Corona di Sektor Industri
Pada fase ini, Djarum Foundation meluncurkan video klip ‘Ayo Vaksin’ berbahasa Jawa agar mudah dipahami masyarakat Kudus hingga penyebaran informasi program vaksinasi melalui jejaring pesan instan di gawai.
”Sosialisasi juga dilakukan bekerjasama dengan pengurus masjid agar informasi vaksinasi bisa sampai ke lapisan paling bawah yakni Rukun Tetangga dan Rukun Warga hingga menghadirkan maskot vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi,” sambungnya.
Vaksinasi keliling
Setelah edukasi dan sosialisasi, langkah selanjutnya mendirikan sentra vaksinasi dan tim vaksinasi keliling yang menjangkau hinga ke desa-desa di Kudus seperti yang dilakukan di Desa Bulungcangkring ini.
Baca Juga : COVID-19 di Kabupaten Kudus Tembus 10.063 Kasus
”Hal tersebut guna memudahkan warga yang ingin divaksin tapi terkendala akses dan fasilitas kesehatan. Tentunya kegiatan ini tak lepas dari sinergi yang erat bersama Pemkab Kudus, KODIM dan Polres Kudus serta instansi pemerintah lainnya,” Purwono menjelaskan.
Apresiasi
Fase terakhir guna memantik minat masyarakat untuk menjalani vaksinasi ialah pemberian apresiasi berupa doorprize yang diundi secara berkala meliputi sepeda motor, lemari es, mesin cuci hingga televisi. Tak hanya itu, Djarum Foundation juga memberikan sembako dan minyak goreng bagi setiap lansia yang mengikuti vaksinasi.
Sebagaimana diketahui, Hingga Rabu (23/3), cakupan vaksinasi dosis pertama di Kudus mencapai 622.215 jiwa atau 94.03% dari target yang ditetapkan pemerintah. Sementara, sebanyak 543.201 warga atau 82.09% dari target tersebut telah menjalani vaksin dosis lengkap.
Baca Juga : Pemkab Kudus Himbau Warganya Dirumah Selama Dua Hari. Ada Apa?
Bupati Kudus, HM Hartopo menuturkan tingginya capaian vaksinasi di Kudus ini tak lepas dari peran aktif sektor swasta seperti Djarum Foundation dan sinergi yang baik dengan instansi pemerintah di Kota Kretek. Ia berharap, berbagai upaya yang telah dilakukan Djarum Foundation dapat menjadi penggerak bagi sektor swasta lainnya agar turut berpartisipasi.
“Kami berterimakasih kepada Djarum Foundation yang benar-benar mengeluarkan segala upaya dalam percepatan cakupan vaksinasi di Kudus. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta seperti ini merupakan sinergi yang sangat baik dan diharapkan dapat terus berjalan,” jelas Hartopo. (mid/ash)