Indoposonline.net – Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) mengapresiasi rencana pemerintah untuk memasukkan seluruh insan kreatif, termasuk insan perfilman Indonesia, dalam jadwal prioritas mendapatkan vaksin.
Langkah itu, menurut Ketua Umum PPFI, Deddy Mizwar, jauh lebih realistis untuk memulihkan ekonomi masyarakat kreatif dibanding memberi subsidi pada peredaran film untuk kalangan produser film dan bioskop.
Di masa pandemi ini masyarakat bukan tak mau menonton film ke bioskop, tetapi masyarakat memang sudah lebih setahun diimbau pemerintah untuk membatasi mobilitas. Diminta berdiam di rumah, dan mengurangi bepergian jika tidak begitu penting.
“Jadi, bagaimana pun tingginya tingkat keamanan bioskop serta kualitas filmnya yang luar biasa, namun selama pandemi mengancam, mustahil masyarakat mau mengorbankan kesehatan dan jiwanya,” kata Deddy dilasir antara, Kamis (25/3/2021).
Baca juga : Datangi Jokowi, ini Permintaan Pelaku Industri Film
Untuk sementara ini, lanjut Deddy, tiada hal yang lebih penting untuk menekan penyebaran COVID-19 selain mematuhi protokol kesehatan. “Setelah itu baru kita upayakan secara gencar kampanye besar-besaran yang dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan insan film untuk mensosialisasikan nonton aman ke bioskop dengan protokol kesehatan.”
Deddy lebih lanjut mengimbau masyarakat film dan bioskop agar menyadari kesulitan masyarakat dan pemerintah dalam menekan angka korban pandemi virus ini. Membuka mata melihat kerepotan keuangan pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi yang menghantam semua sektor. Apalagi, saat ini industri film telah mendapatkan peluang untuk bergerak kembali dengan adanya adanya platform digital dan televisi.
“Insentif pajak merupakan salah satu instrumen yang bisa membantu industri, termasuk film dalam masa pademi. Juga pengurangan pajak tontonan film di beberapa daerah menjadi maksimum 10 persen atau selama kurun waktu tertentu di tanggung oleh pemerintah pusat,” kata Deddy.
PPFI menyerukan kepada seluruh insan film agar turut berpartisipasi menekan angka penularan virus corona dengan mematuhi protokol kesehatan agar industri hiburan dan film segera bergerak kembali. Langkah itulah yang secara simultan akan mempercepat pula proses pemulihan perekonomian masyarakat secara keseluruhan. (kar)
Baca juga : Halal dan Tidaknya Vaksin Menurut Pakar Epidemiolog, Intip Yuk!