indoposnews.co.id – Chandra Asri Pacific (TPIA) menyabet National Lighthouse Industry 4.0. Penghargaan itu, didapat dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Award itu, menegaskan posisi perseroan sebagai percontohan atau role model dalam transformasi digital bagi pelaku industri sektor serupa.
Penghargaan National Lighthouse Industry 4.0 diserahkan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, pada Rabu, 21 Februari 2024. Rekognisi National Lighthouse Industry 4.0 diterima Chandra Asri Group turut mendukung tujuan “Peta Jalan Making Indonesia 4.0,” sebuah inisiatif pemerintah bertujuan untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi era Industri 4.0.
Inisiatif itu, fokus pada tujuh sektor industri, termasuk makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan, dan farmasi, secara kolektif menyumbang 70 persen PDB industri, 65 persen ekspor industri, dan 60 persen tenaga kerja industri Indonesia. Tidak dipungkiri, transformasi digital Chandra Asri Group, salah satu pilar strategis inti, di samping Keberlanjutan, dan pertumbuhan eksponensial, melalui M&A terprogram, dan ekspansi organik.
Baca juga: Tumbuh 29 Persen, Eastparc Tabulasi Rp38 Miliar
Transformasi itu, melibatkan penerapan teknologi digital cutting-edge, seperti Internet of Things (IoT), Blockchain Technology, Supply Chain Automation, dan Robotic Process Automation (RPA) dalam proses bisnis, dan operasi manufaktur untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, layanan pelanggan, dan daya saing secara keseluruhan. ”Chandra Asri Group berkomitmen terus berinovasi, dan meningkatkan kemampuan teknologi sebagai mitra pertumbuhan bagi industri strategis dalam negeri,” tutur Andre Khor, Chief Financial Officer Chandra Asri Group.
National Lighthouse Industry 4.0 merupakan apresiasi dari Kemenperin untuk mengidentifikasi, dan mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia telah mencapai tingkat keunggulan dalam menerapkan konsep Industri 4.0 pada operasional. Penghargaan itu, menyasar perusahaan-perusahaan dianggap sebagai pionir atau mercusuar dalam menerapkan teknologi canggih ini.
Baca juga: Surplus 35 Persen, Hasnur Raup Laba Rp157 Miliar
Proses transformasi digital Chandra Asri Group terbagi menjadi dua fase. Fase pertama, berlangsung dari 2019 hingga 2023, fokus pada penerapan teknologi digital dalam proses bisnis, dan operasi manufaktur. Sedang fase kedua, mulai 2024 hingga 2026, akan fokus pada pemodernan infrastruktur Enterprise Resource Planning (ERP) memanfaatkan Automation, Big Data Analytics, dan praktik terbaik dari industri lainnya untuk meningkatkan daya saing, dan kualitas data.
Dengan fokus pada inovasi seperti Advanced Process Control, Machine Learning, dan Advanced Linear Programming, perusahaan terus mengoptimalkan proses operasional. Melalui transformasi berkelanjutan, Chandra Asri Group mengalami peningkatan signifikan pada reabilitas pabrik, pengurangan biaya pemeliharaan, pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan kinerja bisnis. (abg)