indoposnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan bergerak sideways cenderung melemah melanjutkan pergerakan perdagangan kemarin. Para investor akan mengambil sikap wait and see terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan tingkat suku bunga. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.700, dan resisten 6.940,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia.
Kemarin IHSG gagal melanjutkan penguatan setelah menembus MA 80 hari sebelumnya. Di samping itu, level high perdagangan kemarin dibentuk hampir bersamaan dengan candle sebelumnya. Kondisi itu, mengindikasikan IHSG akan mengalami reversal ke arah bearish melanjutkan penurunan hari ini.
Baca juga: UMKM Gresik Bidik Pasar Jepang
Nah, dari indikator stochastic juga membentuk death cross pada perdagangan kemarin, memperkuat sinyal reversal. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain TAPG, FILM, MAPA, MDKA, INCO, SILO, MIKA, INKP, dan ANTM.
Pada perdagangan kemarin, IHSG minus 1,12 persen ke level 6.840,77. Sektor pemberat IHSG yaitu teknologi tekor 1,72 persen, konsumen primer minus 1,31 persen, dan perindustrian drop 1,18 persen. Investor asing mencatat net buy Rp89 miliar dengan sejumlah saham paling banyak dijual yaitu PTBA, BBRI, dan ANTM.
Baca juga: Pemulihan Ekonomi, Bekasi Fajar Optimistis Penjualan Lahan Industri
Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street akhirnya ditutup menguat. Itu menyusul penguatan saham perbankan, gas, minyak, dan teknologi. Kenaikan masih terjadi meski kondisi AS tengah dilanda kekhawatiran perlambatan ekonomi, dan lonjakan inflasi.
Bursa Asia pagi ini menjalani zona merah. Nikkei minus 0,3 persen, dan indeks Kospi terkoreksi 0,3 persen. Pelemahan terjadi di tengah perang dagang AS dan China mulai pudar. Presiden AS Joe Biden mempertimbangkan untuk menurunkan tarif untuk impor barang dari China. Itu dianggap menjadi salah satu penyebab kenaikan inflasi. (abg)