indoposnews.co.id – Kementerian BUMN mengklaim pembiayaan bank syariah tumbuh pesat melebihi bank konvensional. Hebatnya, itu terjadi di tengah pandemi Covid-19. Hanya, tidak jelas berapa persen lonjakan tersebut. ”Itu meyakinkan kalau bank syariah bisa juga menjadi alternatif keuangan bagi masyarakat Indonesia,” tutur Menteri BUMN Erick Thohir, Selasa (21/9).
Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2021, penyaluran pembiayaan bank syariah mencapai Rp253,63 triliun. Melesat 14,2 persen dari periode sama tahun lalu di kisaran Rp221,97 triliun. Sedang penyaluran kredit bank umum terkumpul Rp5.644,85 triliun atau naik 0,48 persen dari episode sama tahun lalu Rp5.617,71 triliun.
Baca juga: Lunasi Obligasi, Bank Mandiri Rogoh Rp1,1 Triliun
Erick memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, hanya pada era kepemimpinan Jokowi, Indonesia bisa mempunyai bank syariah. Lebih membanggakan lagi, bank syariah itu, masuk 10 besar bank nasional. Bank syariah dimaksud yaitu Bank Syariah Indonesia (BRIS) atau BSI. Bank tersebut hasil merger BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah.
Saat ini, BSI menduduki posisi bank terbesar ke-7 Indonesia. BSI mengempit total aset mencapai Rp240 triliun. Itu sekaligus menjadikan BSI sebagai bank syariah terbesar Indonesia. ”Ini kali pertama Indonesia punya bank syariah masuk 10 bank terbesar Indonesia,” ucapnya.
Di sisi lain, Erick ingin membawa BSI lebih besar lima tahun mendatang. Bahkan, BSI bisa sebesar bank syariah di Arab Saudi hingga Uni Emirat Arab (UEA). ”Jadi, secara global kita punya bank syariah,” harapnya. (abg)